Telah Dikunjungi

Free Hit Counter

Archives

Link Banner

Program Affiliate Indowebmaker--Program Affiliate Indowebmaker

Bupati Baru Harus Bawa PSS Ke Liga Super

Bupati Sleman yang baru nanti, siapa pun orangnya harus bisa membawa PSS ke Liga Super. Bahkan kini pengurus PSS belum berani melangkah karena masih menunggu siapa yang akan menjadi Bupati Sleman mendatang. Hal itu disampaikan ketua Slemania R Supri Yoko saat dihubungi, kemarin.

Yoko memaklumi jika sampai kini manajemen belum melakukan evaluasi dan menentukan langkah, karena menunggu hasil Pemilukada. Menurutnya, pada

Menuju Turnamen Bupati Kita Cup Purbalingga

Keberadaan stadion Gelora Goentoer Darjono yang diresmikan oleh Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko pada 25 November tahun lalu, akan segera dimanfaatkan untuk kompetisi. Hajatan kompetisi Bupati Kita Cup yang akan digelar 22 Mei – 6 Juni 2010 menjadi ajang untuk mengenalkan keberadaan Gelora Goentoer Darjono. Selain itu juga sebagai upaya mempromosikan Purbalingga menjadi tuan rumah kompetisi Divisi II PSSI.

PSS Gelar Seleksi Pemain Usai Pilkada

Seleksi calon pemain PSS Sleman direncanakan bakal digelar usai pemilu Pemilahan Kepala Daerah Sleman tanggal 23 Mei 2010. Hal ini diungkapkan oleh General Manager PSS, Djoko Handoyo.Dengan ditundanya seleksi bagi calon pemain baru PSS itu, menurut dia, akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para calon pemain yang ingin bergabung.

Pengunduran jadwal seleksi itu akan memberi waktu bagi para calon pemain

PSS Pastikan Ke Purbalingga Cup

PSS memastikan tampil dalam Bupati Cup Purbalingga yang akan digelar pertengahan Mei. Mulai minggu depan PSS akan memulai latihan. Demikian disampaikan manajer teknik PSS, Drs Rumadi saat dihubungi, Minggu (2/5) kemarin.

Dikatakan, saat ini PSS masih punya sekitar 12 pemain dan kontraknya baru akan habis Agustus mendatang. Yaitu Fahrudin, Anang Hadi dan Agus Purwoko

Daniel Masuk Rekomendasi Tangani PSS

Organisasi suporter PSS Sleman, Slemania, merekomendasikan Daniel Roekito kepada manajemen PSS Sleman untuk menangani "Skuad Elang Jawa" dalam kompetisi Liga Divisi Utama musim depan. Namun jika tidak bisa, maka PSS dianjurkan untuk mencari pelatih yang kemampuannya selevel dengan Daniel Roekito.

Ketua Umum Slemania menilai Daniel sebagai pelatih yang mampu

Seleksi Pemain PSS Usai Pilkada

Seleksi calon pemain Skuad Super Elang Jawa (Elja) PSS direncanakan bakal digelar usai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman, 23 Mei mendatang. Hal ini diungkapkan oleh General Manajer PSS, Joko Handoyo kepada Harian Jogja, Jumat (23/4) siang di Sleman.

Joko yang akrab dipanggil Johan menambahkan,dengan ditundanya seleksi bagi calon-calon pemain baru PSS itu, menurut dia, akan memberikan kesempatan yang lebih luas

Slemania Rekomendasikan 7 Pemain Lokal

Kelompok pendukung PSS Sleman, Slemania, merekomendasikan tujuh pemain lokal untuk memperkuat tim berjuluk Elang Jawa ini di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010-2011.

Namun, Ketua Slemania, Supriyoko, mengatakan tujuh pemain tersebut harus didampingi pemain pengalaman. “Kami akan menyarankan sebanyak lima hingga tujuh pemain lokal untuk mengisi skuat PSS musim depan.

Manajemen Elja Gelar Evaluasi

Manajemen Skuad Super Elang Jawa (Elja) PSS memastikan bakal menggelar evaluasi total akhir bulan ini. Selain akan dihadiri oleh jajaran manajemen, stake holder juga akan melibatkan Slemania. "Kami undang Slemania nanti dalam rapat evaluasi total akhir bulan ini. Soal kepastian harinya nanti kita lihat,” kata General Manajer PSS, Joko Handoyo, di Jogja, Selasa (20/4).

Joko yang akrab dipanggil Johan tersebut menandaskan keikutsertaan

Manajemen PSS Temui DPRD

Manajemen PSS baru mengadakan pendekatan kepada dewan (DPRD) agar dalam kompetisi mendatang mendapatkan bantuan APBD. Selama dua kali kompetisi PSS tak mendapatkan dana APBD. Sehingga, bisa bertahan di Liga Utama sudah bersyukur. Hal itu dikatakan GM PSS, R Djaka Handoyo SH.

Menurutnya, hasil lobi pengurus dengan anggota dewan mulai jalan, sehingga pada saat PSS mengajukan bantuan dana dari APBD diharapkan mereka

Sarasehan Slemania, Brajamusti dan Pro Duta Sambut Baik

Slemania, Brajamusti dan Pro Duta menyambut baik digelarnya Sarasehan Sepakbola DIY di Joglo SKH Kedaulatan Rakyat Jalan P Mangkubumi, Selasa (20/4) siang ini mulai pukul 11.30 WIB (maju satu jam dari undangan semula, Red). Wasekjend 2 Brajamusti Eko Satriyo Pringgondani berharap sarasehan ini akan melahirkan keputusan dan komitmen-komitmen untuk kemajuan sepakbola dan suporter DIY.

“Pembinaan suporter perlu campur tangan pihak lain, terutama pemerintah. Dan kami berharap sarasehan ini bisa dijadikan momentum untuk memulai proses menuju suasana kondusif di antara wadah suporter DIY,” jelas Eko kepada KR, kemarin sembari menyatakan Brajamusti siap menghadiri sarasehan ini.

Sedangkan Ketua Slemania R Supri Yoko memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya pada Harian tertua di Yogyakarta yang juga sebagai tempat lahirnya suporter-suporter di DIY yang menggagas sarasehan itu. Dari sarasehan ini diharapkan sepakbola di DIY tak lagi diwarnai gesekan-gesekan antarsuporter, namun tetap berjalan aman dan lancar.

Slemania sendiri kini terus berupaya membenahi diri agar tetap menjadi supporter yang anti anarkhis, namun tanpa dukungan dari semua pihak hal itu juga akan sulit tercapai. Untuk itu dengan sarasehan suporter itu diharapkan nantinya bisa menimbulkan rasa aman bagi semua penonton di DIY sehingga dapat saling mendukung.

Saat ini diakui kondisi suporter di DIY walaupun di tingkat atas tetap rukun namun di bawah masih terjadi saling salah pengertian sesama suporter sehingga kalau akan mendukung tim lain justru takut menjadi salah sasaran. Sebetulnya kalau suporter DIY bersatu tim-tim DIY pasti akan maju, kalau kalau sesama DIY sendiri masih sering terjadi gesekan akhirnya klub-klub DIY justru akan sulit untuk maju.

“Maka dalam sarasehan tersebut nanti bisa melahirkan semacam deklarasi sesama suporter tidak hanya di lapisan atas saja namun juga harus sampai bawah agar pertandingan betul-betul aman dan lancar,” harapnya.

Sementara itu Manajer Teknik Pro Duta Vivi Hendry mengatakan, Pro Duta menyambut baik rencana tersebut apalagi sesama klub DIY Pro Duta selama ini seperti dianak tirikan, setiap pertandingan tak ada penonton dan tak punya pendukung sehingga setiap pertandingan Pro Duta harus nombok cukup besar.

Maka dalam sarasehan tersebut Pro Duta berharap pada warga DIY bisa menerima Pro Duta yang juga klub milik DIY yang wajib diberikan dukungan. Tanpa itu Pro Duta juga akan sulit untuk maju. Selama ini Pro Duta dengan Laskarnya Senopati selalu sepi dari penonton bahkan sering kalah dengan penonton tamu, sehingga Pro Duta main di kandang sendiri seperti main dikandang lawan.

Dalam sarasehan tersebut Pro Duta juga akan datang. “Namun karena mendapatkan tiket pesawat yang baru bisa berangkat dari Jakarta pukul 13.00 sehingga mohon maaf bila nanti Pro Duta terlambat. Pro Duta tetap akan mematuhi apa yang diputuskan dalam sarasehan tersebut dan yang pasti Pro Duta akan berusaha tetap berada di DIY dan menyemarakan persepakbolaan di DIY,” tandasnya.(kr)

[ by : Admin/slemania-greenfort.co.cc ]

Manajemen PSS Lobi Dewan

Manajemen PSS Sleman sedang berupaya melakukan lobi dengan pihak DPRD setempat untuk bisa menggunakan APBD Kabupaten Sleman di Kompetisi Divisi Utama 2010-2011.

”Kami sedang melakukan pendekatan dengan dewan untuk bisa menggunakan dana APBD musim depan dan kami sudah berbicara dengan beberapa personal. Namun saya belum bisa pastikan apakah masalah penggunaan anggaran tersebut akan disetujui oleh dewan atau tidak,” kata General Manager PSS, Joko Handoyo, Minggu (18/4) pagi di Lapangan Denggung Sleman.

Joko yang akrab dipanggil Johan tersebut menyatakan keinginan menggunakan APBD tersebut dikarenakan dua tim DIY lainnya yang ternyata mampu mendapatkan dana tersebut. Di musim 2008-2009 dan 2009-2010, PSS mengandalkan pemasukan dana dari sponsor dan penjualan tiket. “Sudah dua tahun kami tidak menggunakan APBD.

Kami berharap di musim mendatang bisa menggunakan dana APBD untuk tim,” harap dia. Terkait dengan anggaran yang digunakan oleh PSS selama melakoni kompetisi musim lalu, Johan enggan berkomentar. Menurutnya, hingga kini pihaknya belum melakukan evaluasi. Menurutnya, evaluasi seharusnya dilakukan akhir bulan ini.

“Kami belum lakukan itu. Akan kami lakukan dalam waktu dekat,” terang dia. Sementara mengenai pelatih, Johan mengakui hingga kini terdapat sebanyak lima nama yang telah melamar ke tim berjuluk Elang Jawa itu, namun hingga kini belum akan diputuskan siapa yang pas untuk menukangi PSS musim depan.

“Memang dibutuhkan pelatih yang berpengalaman dan mampu membina pemainmuda, namun kami masih terbentur masalah anggaran,” pungkas dia.(harianjogja.com)

[ by: Admin/slemania-greenfort.co.cc ]

PSS Sleman Mulai Latihan Minggu Depan

PSS Sleman akan memulai latihan minggu depan untuk mengikuti turnamen sepakbola Bupati Cup Purbalingga Jateng. Even ini juga diikuti tim-tim Divisi Utama dari Jateng di antaranya PSIS Semarang, Persis Solo, PPSM Magelang dan pendatang baru PSCS Cilacap.

Manajer PSS Drs Rumadi mengatakan, para pemain memang segera dipanggil terutama para pemain lokal. “Para pemain juga telah menghubunginya seperti Barep, Abda Ali yang tinggal di luar Sleman juga siap untuk membela PSS dalam event tersebut,” kata Rumadi.

Menurutnya dalam event itu PSS juga belum menentukan pelatih karena PSS juga belum memilih pelatih. Tetapi tanpa pelatih pun PSS tetap akan ikut dalam event itu, karena ini merupakan kesempatan bagi para pemain berkumpul dan melihat kondisi mereka setelah lama libur.

Di manajemen sendiri kini belum ada perkembangan baru, karena para pengurus baru sibuk dengan tugasnya masing-masing terutama menjelang Pemilukada bulan depan. Jadi kemungkinan besar evaluasi PSS dan program PSS baru akan dilakukan setelah ada kepastian siapa yang akan menjadi orang nomor 1 di Sleman nanti.(slemania.or.id)

[ by: Admin/slemania-greenfort.co.cc ]

PSS Belum Tentukan Pemain Yang Akan Dipertahankan

Hingga kini manajemen PSS Sleman belum menentukan pemain yang akan dipertahankan baik lokal maupun asing karena masih harus menunggu evaluasi yang akan dilaksanakan minggu depan. Menurut manajer tim PSS, Rumadi, evaluasi kan menentukan langkah PSS selanjutnya, seperti target yang akan dicapai dalam kompetisi musim mendatang. Jika target ke Liga Super tentu saja materi pemain juga akan berbeda jauh dari musim kemarin. Begitu juga untuk pemain asing akan mengalami perubahan, meski saat ini 3 pemain asing tersebut juga ingin tetap main di PSS. Tetapi PSS tetap akan mengutamakan pemain-pemain hasil kompetisi sendiri dengan menambah beberapa pemain berpengalaman dari luar. Dari 23 pemain PSS saat ini diperkirakan ada sekitar 10 pemain yang bakal dipertahankan, namun para pemain itu baru akan diumumkan setelah ada eveluasi mendatang.(slemania.or.id)

[ by: Admin/slemania-greenfort.co.cc ]

Slemania Inginkan Manajemen PSS Dirombak

Slemania sebagai pendukung PSS Sleman tak mau terus-menerus ‘senam jantung’ di lapangan karena tim yang didukung selalu berada dalam posisi yang mengkhawatirkan. Untuk itu dalam kompetisi mendatang PSS harus bisa bersaing di papan atas. Kalau mungkin, harus punya target ke Liga Super.
Hal itu dikatakan ketua umum Slemania, Supri Yoko saat dihubungi, Sabtu (3/4) kemarin.
Slemania bersyukur karena PSS masih bisa bertahan di Divisi Utama, walaupun dalam pertandingan putaran kedua PSS selalu membuat suporter dan manajemen panik karena target menang di kandang banyak hilang. Melihat hasil yang dicapai tahun ini dapat sebagai pelajaran bagi jajaran manajemen. Untuk itu pembenahan manajemen sangat diperlukan dan diharapkan bisa diisi orang-orang yang punya power, baik di dalam maupun di luar. “Saat ini manajemen PSS diisi orang-orang yang sudah tua dan waktu mereka sudah tersita di kantor, sehingga sulit jika mereka harus sering datang ke lapangan,” kata Yoko.
Manajemen PSS ke depan harus bisa membawa PSS lebih baik, dalam arti harus menyiapkan materi dan dana yang lebih baik daripada saat ini. PSS sudah saatnya punya sasaran untuk menduduki kasta tertinggi kompetisi di Tanah Air yaitu ke Liga Super.
Sarana di Sleman sudah cukup memenuhi syarat untuk mempunyai tim Liga Super, Stadion Maguwoharjo tinggal melengkapi lampu, hotel-hotel cukup banyak dan dekat dengan bandara, sehingga tak akan menyulitkan tim tamu.

[ by : Admin/slemania-greenfort.co.cc ]

12 Pemain PSS Bisa Dipakai Kembali

12 pemain yang memperkuat tim PSS Sleman pada kompetisi sepak bola Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 dinilai layak dipertahankan untuk musim kompetisi berikutnya.

"Sebanyak 12 pemain dari 27 pemain yang masuk skuad PSS musim ini masih layak dipertahankan untuk memperkuat tim di musim depan. Mereka layak untuk direkrut kembali," kata Manajer Teknik PSS Sleman, Bambang Nurjoko di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, penilaian itu mengacu pengamatan selama mengikuti perjalanan tim PSS Sleman di musim kompetisi 2009/2010. Berdasarkan pengamatan, ke-12 pemain itu masih layak memperkuat PSS Sleman di musim depan.

"Namun, saya tidak akan menyebutkan nama para pemain tersebut sekarang. Saya akan menyampaikan nama ke-12 pemain itu pada forum evaluasi pengurus PSS yang rencananya digelar pertengahan April 2010," katanya.

Ia mengatakan, nama ke-12 pemain itu akan disampaikan dalam forum evaluasi tersebut, dan untuk selanjutnya pihak manajemen yang akan menindaklanjuti. Jadi, langkah selanjutnya terkait dengan para pemain itu yang menentukan pihak manajemen PSS Sleman.

"Saya tidak akan mendahului kewenangan tim pelatih maupun manajemen menyangkut nama-nama pemain PSS yang akan direkrut PSS. Dalam forum evaluasi nanti manajemen juga akan meminta masukan dan catatan dari tim pelatih," katanya.

Ditanya prestasi PSS yang menurun, ia mengatakan, salah satu faktor menurunnya prestasi PSS musim ini karena materi pemain memang masih minim pengalaman bertanding di divisi utama.

"Materi pemain yang dimiliki PSS musim ini memang kalah jauh dibandingkan dengan klub lain. Namun, PSS masih beruntung karena mampu bertahan di divisi utama," katanya.

Untuk musim depan, menurut dia, materi pemain tetap memberikan porsi pembinaan pada potensi lokal. Kebijakan itu telah terbukti mampu memacu perkembangan sepak bola di Sleman.

"Saat ini banyak sekolah sepak bola bermunculan di Sleman. Dengan semakin banyaknya sekolah sepak bola, akan semakin mudah mencari pemain," katanya.

Ia mengatakan, untuk meningkatkan prestasi PSS juga harus diimbangi dengan sosok pelatih yang memenuhi kualifikasi dan memiliki loyalitas pada tim.

"Pelatih yang akan direkrut bukan hanya sekadar memenuhi sertifikasi Badan Liga Indonesia (BLI), tetapi juga harus memiliki pengalaman dan jaringan yang kuat. Hal itu merupakan kunci untuk meningkatkan prestasi PSS di musim depan," katanya.

[ by : Admin/krjogja.com ]

Selesai Kompetisi, Tim PSS Di Bubarkan

Setelah menyelesaikan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia musim 2009/2010, akhirnya tim PSS dibubarkan. Pembubaran yang bertempat di RM. Pring Sewu Jalan Magelang, Rabu malam (31/3) dihadiri oleh pemain, manajemen, pelatih dan Slemania.

General Manajer (GM) PSS, Djoko Handoyo bersyukur tim PSS Sleman bisa bertahan di Divisi Utama. Djoko berharap musim depan PSS mampu meraih hasil lebih baik dari sekarang. Beliau juga menyampaikan musim depan manajemen akan menyiapkan tim yang lebih baik. Dan beliau juga meminta maaf jika banyak kekurangan selama kompetisi yang telah dilalui. Selain itu GM Djoko Handoyo juga akan segera melakukan evaluasi tim, kalo bisa musim depan bisa di papan atas. Sedang untuk masalah pemakaian pemain asing atau tidak masih akan melihat evaluasi dulu.

Manajer Tim, rumadi juga menambahkan semoga musim depan PSS bisa lebih sukses, dan semoga mampu berlaga di Liga Super musim 2011/2012 agar stadion Maguwoharjo bisa lebih difungsikan.

[ by : Admin/Slemania Green Fort ]

Libas PSIR 3-1, PSS Bertahan Di Divisi Utama

PSS Sleman akhirnya mampu memperoleh hasil manis dalam laga terakhir Liga Joss Indonesia di Stadion Maguwoharjo Sleman, Selasa (30/3). Tim tuan rumah mampu mengkandaskan tamunya PSIR Rembang dengan skor 3-1 sehingga tetap aman di Divisi Utama.

Pertandingan sore ini berjalan cukup dramatis. Tuan rumah yang tampil dengan penuh percaya diri mampu mengejutkan tamunya dengan gol cepat di menit awal babak pertama. Anwarudin yang bergerak di sektor kiri mampu melakukan krosing dengan cermat yang diteruskan M Eksan dengan heading. Skor berubah 1-0 bagi tuan rumah.

Pemain gelandang PSS, Anang Hadi mampu menggandakan keunggulan setelah berhasil memanfaatkan bola muntah hasil sepakan M Eksan. Skor pun berubah 2-0 pada menit ke-17. Namun keunggulan 2 gol ini tidak berselang lama. Satu menit kemudian, tim tamu berhasil memperkecil ketinggalan.

Berawal dari kesalahan komunikasi antara sang kiper Barep Wahyu dengan pemain belakang, Abda Ali, striker PSIR Lubis Syukur dengan mudah mampu melesakkan bola ke gawang PSS Sleman.

Gol terakhir PSS diciptakan melalui titik putih setelah M Eksan dilanggar oleh Tassiou Baki. M Eksan pun kembali menyumbangkan gol keduanya di menit ke-26. Keunggulan 3-1 ini tidak berubah hingga 45 menit babak kedua berakhir.

Pada babak kedua, banyak peluang emas yang berhasil diciptakan, namun lemahnya penyelesaian akhir, membuat tak satupun gol mampu tercipta. Salah satunya skema cantik antara Mamodou dengan Sahid Widianta. Saat Mamodou berhasil menusuk ke dalam kotak pinalti serta memperdayai lini belakang PSIR, umpan manisnya ke Sahid yang berdiri bebas di depan gawang tidak mampu diselesaikan dengan tenang.

Tercatat satu kartu kuning dikeluarkan wasit Anselmus dari Surabaya kepada pemain PSIR, Tassiou Bako.

Pembina PSS Sleman yang turut menyaksikan laga terakhir ini, Sri Purnomo, mengaku puas dengan torehan para pemainnya. Pihaknya pun berjanji akan membawa PSS ke Liga Super pada putaran mendatang. "Kami puas karena posisi PSS Sleman sudah aman di Divisi Utama. Setelah ini tentunya akan ada evaluasi pemain. Mereka yang bermain bagus akan kami pertahankan. Tujuan kami kedepan, PSS bisa masuk Liga Super," terangnya usai pertandingan.

Sementara pencetak 2 gol PSS dalam pertandingan ini, M Eksan, mengaku sangat bersyukur dan bangga gol yang dibuatnya. Dirinya pun siap untuk terus membela PSS Sleman jika masih dibutuhkan di tahun depan. "Ya, sangat termotivasi. Saya puas dan saya bersyukur. Kalau masih dibutuhkan, saya siap membela PSS Sleman kembali," ujarnya kepada KRjogja.com.

Suasana kekeluargaan suporter juga terlihat pada pertandingan ini. Suporter PSIR ikut bergabung bersama dengan suporter PSS dan terus menyanyikan lagu-lagu kebanggan Slemania. Bahkan, usai pertandingan, Slemania nampak mengejar para pemain PSS untuk berfoto bersama dan meminta kenang-kenangan.

Tentukan Nasib, PSS Sleman "All Out" Lawan PSIR

Laskar Elang Jawa harus mampu tampil maksimal dalam laga penutup Liga Joss Indonesia sore nanti (30/3) saat menjamu PSIR Rembang. Laga ini juga akan menjadi laga penentu bagi tuan rumah, apakah akan bisa bertahan di Divisi Utama atau turun kasta ke Divisi Satu.

Dengan 19 point dari 19 laga yang sudah dilakoninya, PSS Sleman hanya berada satu tingkat dari juru kunci, Persiku Kudus yang memiliki 18 point. Kemenangan melawan PSIR ini pun menjadi syarat mutlak untuk tetap bertahan di Divisi Utama dan membenamkan Persiku ke jurang degradasi. "Intinya, nanti kami harus menang. Pasca ditahan imbang Persiku kemarin, kami juga sudah melakukan evaluasi dan sekarang kami sudah siap bertempur habis-habisan," tandas Manager Tim PSS Sleman, Drs Rumadi Selasa (30/3) pagi.

Apalagi, pada saat yang bersamaan, Persiku Kudus juga akan melakoni laga terakhirnya melawan PSIM. Jika laga PSS melawan PSIR nanti sore hanya bermain imbang, sementara Persiku mampu mengandaskan PSIM, maka sudah dipastikan PSS Sleman akan turun kasta. Namun, ketika laskar Elang Jawa ini mampu memenangkan pertandingan, maka klub kebanggaan masyarakat Sleman ini aman untuk bertahan di Divis Utama.

Sementara dari sisi komposisi pemain, PSS Sleman nampaknya masih kesulitan untuk mencari gelandang tengah. Pasalnya, gelandang andalannya Agus Setiawan harus absen dalam laga terakhir kali ini karena akumulasi kartu kuning. Sedangkan performa tiga legiun asingnya juga nampak menurun tajam pasca ditinggalkan Yance Metmey.

"Kemarin pelatih masih belum menentukan pengganti Awang (Agus Setiawan.red). Namun itu tidak masalah, tinggal nanti skema permainan yang harus dikuasai. Kita akan mengintensifkan Grandong (Agus Purwoko.red) untuk menyerang dari sayap kanan serta umpan-umpan matangnya ke lini tengah. Tinggal nanti Nkomo dan Eksan harus mampu menyelesaikan sentuhan akhir," jelas Rumadi.

[ by : Admin/greenfort ]

PSS Maksimalkan Laga Terakhir

PSS Sleman akan berusaha keras memaksimalkan laga terakhir kompetisi Liga Utama PSSI Grup III untuk menghindari degradasi. Artinya, saat menjamu PSIR Rembang di MIS, Selasa (30/3) sore ini, kemenangan menjadi sesuatu yang mutlak.

Pelatih PSS, Singh Bettay kembali menegaskan tekadnya untuk memenangi laga pamungkas ini. Guna merealisasikan tekad tersebut, ia mengaku telah melakukan pembenahan tim, termasuk menyiapkan Patrick untuk menggantikan Awang.

Singh juga berharap dukungan dari supporter militan PSS (Slemania) akan banyak membantu kinerja anak buahnya.

Manajer tim PSS, Drs Rumadi menambahkan, pembenahan mental juga telah dilakukan oleh manajemen PSS. Salah satunya, Minggu malam menggelar doa bersama, di samping meningkatkan motivasi agar pemain benar-benar fokus menghadapi laga hidup mati yang sangat menentukan ini.

PSS Sleman Pikul Beban Berat

PSS Sleman memikul beban berat saat meladeni Laskar Dampo Awang, PSIR Rembang pada laga pamungkas pada musim ini di stadion Maguwoharjo (MIS), Selasa (30/3). Hal itu diakui oleh pelatih PSS, Singh Bettay.

Pelatih yang menggeser posisi Yance Metmey tersebut mengakui adanya beban berat yang cukup akan mengganggu laga kali ini. Namun dirinya telah meminta kepada anak asuhnya untuk bermain lepas dan maksimal.

"Ya, harapan kami lolos dari degradasi sepertinya memang sangat berat sekali. Namun anak-anak tetap termotivasi. Kami akan bermain normal seperti biasanya. Inilah kesempatan terakhir kami untuk mencoba lepas dari jerat degradasi," katanya, Senin (29/3).

Pria asal Papua tersebut mengaku beban berat untuk lepas dari jurang degradasi memang sempat membuat anak asuhnya sedikit mengalami gangguan saat latihan akhir-akhir ini.

Karenanya dirinya menerapkan latihan ringan dan kembali menata mental pemain yang sebagian besar masih muda tersebut untuk mampu melepas ketegangan saat melawan PSIR Rembang dihadapan puluhan ribu Slemania yang direncanakan akan mengerahkan anggota dari Laskar serta Korwil untuk dapat memberikan dukungan langsung secara total kepada PSS.

Selain itu, usaha berupa doa bersama supporter, simpatisan dan juga manajemen, Minggu (28/3) malam diharapkan memantapkan langkah pemain untuk mampu bermain maksimal dalam laga tersebut.

"Mereka justru nantinya akan mampu tampil lepas alias 'nothing to lose'. Tak ada lagi beban berat seperti laga-laga sebelumnya, meskipun kami tetap harus memberikan kemenangan untuk supporter pada pertandingan kandang terakhir ini," jelas dia.

( by: Admin/GreenFort )

Jamu PSIR, PSS Tanpa Awang

Gelandang PSS Sleman, Awang Agus Setiawan dipastikan absen pada pertandingan terakhir Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia Grup III, saat PSS menjamu PSIR Rembang di stadion Maguwoharjo. Laga ini bakal menentukan nasib 'Laskar Sembada' apakah akan bertahan di Divisi Utama atau terdegradasi.

Manajer tim PSS, Drs Rumadi ketika ditemui di stadion Maguwoharjo kemarin mengatakan, Awang tak bisa main karena akumulasi 2 kartu kuning saat lawan Persiram dan Persiku. Meski Awang absen, pemain lain siap tampil. Termasuk tiga legiun asingya (Sylla Bamba, Nkomo Joseph dan Mamadou Diallo). Hanya ada satu target yang diusung dalam laga besok, yakni 'menang'.

Pelatih PSS, Singh Bettay mengaku telah menyiapkan beberapa pemain untuk menggantikan posisi Awang. Bila perlu ia akan mengubah komposisi pemain. Secara terpisah ketua Slemania, R Supriyoko mengingatkan, PSS harus menentukan sendiri nasibnya. Artinya besok sore PSS harus menang sehingga tak terpengaruh oleh hasil pertandingan lain, terutama PSIM kontra Persiku Kudus.

Jika hanya seri, PSS memang masih mungkin aman asal Persiku kalah atau hanya seri dengan PSIM. Kalau PSS seri dan Persiku menang, berarti 'tamat'. Untuk itu ia berharap, segenap elemen tim membangkitkan semangat pemain agar tampil maksimal. Saat melawan Persiku, PSS yang telah dipersiapkan dengan khusus dan tidak dibawa ke Papua ternyata mainnya tak maksimal. Akibatnya, gagal merebut kemenangan.

( by: Admin / Green Fort )

PSS Sleman Masih Bisa Selamat

Nasib PSS Sleman di kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia Grup III belum 'tamat'. Laskar Sembada masih bisa selamat dari degradasi asal mampu mengalahkan PSIR Rembang pada pertandingan terakhir, Selasa (30/3) mendatang di stadion Maguwoharjo Sleman.

Manajer PSS Drs Rumadi mengaku kecewa dengan hasil saat melawan Persiku Kudus, karena kemenangan 1-0 hapus di 10 menit terakhir. Menghadapi pertandingan melawan PSIR yang notabene lebih berat, pemain harus lebih fokus.

Hasil seri sangat riskan buat kubu PSS, karena kalau Persiku bisa menang atas PSIM di waktu yang sama, maka PSS akan degradasi. "Satu hal yang harus digarap pelatih adalah bagaimana setelah kita unggul bisa mempertahankan kemenangan itu sampai akhir pertandingan," ungkapnya.

Pelatih PSS, Singh Bettay menyadari pentingnya kemenangan pada laga mendatang. Untuk mewujudkannya ia terus mengintensifkan persiapan. "Jangan sampai itu menjadi pertandingan terakhir PSS di Liga Utama PSSI tahun ini," kata mantan pemain Perkesa Mataram tersebut.

( by: Admin / Green Fort )

Manajemen, Pemain PSS dan Slemania Gelar Doa Bersama

Prestasi PSS Sleman tim kebanggaan Slemania benar-benar sedang dalam kondisi kritis. Totalitas dan loyalitas supporter sendiri sedang di uji. Dengan keadaan seperti ini, manajemen PSS akan menggelar doa bersama jelang laga melawan PSIR Rembang di Mess PSS Kompleks stadion Maguwoharjo, Minggu malam bersama dengan pemain dan supporter.

Diharapkan juga kehadiran rekan-rekan semua khususnya teman-teman penggurus dan anggota 'Laskar Slemania Green Fort' Koordinasi Wilayah SM (Seyegan Minggir) dan GM (Godean Moyudan) dalam latihan PSS nanti sore di stadion Maguwoharjo Sleman. Mari bersama-sama kita beri dukungan moril dalam latihan terakhir PSS nanti sore.

"Jangan Pernah Lelah Mendukung PSS Apapun Keadaannya"

( by: Pengurus Laskar Slemania Green Fort )

Ditahan Persiku, Posisi PSS Kritis

PSS kini dalam kondisi 'kritis' setelah ditahan Persiku Kudus dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia Grup III di stadion Maguwoharjo (MIS), Jumat (26/3) kemarin. Dengan hasil itu maka nasib PSS akan ditentukan dalam pertandingan terakhir melawan PSIR Rembang pada Selasa (30/3) mendatang.

Tampil harus menang, PSS dibabak pertama justru bermain tegang, serangan yang dibangun banyak kandas karena serangan salah passing dan mudah dibaca lawan. Sedang Persiku dengan umpan-umpan zone sering mengancam pertahanan PSS, namun babak pertama skor masih 0-0.

Di babak kedua serangan PSS mulai hidup dengan masuknya Anwarudin yang menggantikan Sardi berhasil membuat serangan dari sektor kiri lebih efektif. M Eksan akhirnya berhasil membawa PSS unggul 1-0 pada menit ke-57. Gol berawal dari umpan lambung dari tengah oleh Nkomo kepada Mamadou. Bola berhasil di heading Mamadou dan menuju M Eksan yang berdiri bebas, dengan tembakan keras menghujam jala Persiku yang dijaga Prahita, skor 1-0.

Unggul 1-0 PSS nampak fokus pada barisan pertahanan, hal ini justru menjadi bumerang buat PSS, karena Persiku berhasil mengendalikan serangan. Menit ke-80 Persiku berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Chrintian Becatal. Gol berawal dari tembakan bebas yang di ambil Abong dan berhasil melewati pemain belakang PSS yang berdiri berjajar, bola akhirnya dipotong oleh Becatal yang menjadikan skor imbang 1-1.

Sisa waktu 10 menit para pemain Persiku banyak mengulur-ulur waktu dengan menjatuhkan diri ataupun membuang bola sehingg pertandingan akhirnya berakhir 1-1 sampai pertandingan usai.

Pelatih PSS Singh Bettay seusah pertandingan mengatakan, para pemain PSS bertahan setelah unggul 1-0 sehingga dapat dimanfaatkan pemain Persiku, "padahal sudah saya intruksikan untuk tetap menyerang namun gagal. Mungkin beban harus menang juga membuat permainan PSS tak sebaik sebelumny," kata asisten pelatih sekaligus pelatih PSS, Singht Bettay.

( by: Admin / Slemania Green Fort )

Persiram 2 vs 0 PSS Sleman

PSS Sleman kembali gagal mencuri poin di Papua dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia 2009/2010 di Stadion KM10 Sorong Papua menghadapi Persiram Raja Ampat. PSS dikalahkan tuan rumah Persiram 2-0 tanpa balas melalui sontekan Titus Bonai pada menit 44 dan 75.

Dengan hasil ini Persiram Raja Ampat terus menunjukkan dominasinya di pentas kompetisi kasta kedua musim ini. PSS sendiri dengan hasil akan membuat PSS kembali harus berjuang keras untuk lolos dari jurang degradasi.

Sejak awal peluit dibunyikan, Persiram terus menyerang pertahanan PSS melalui sisi sayap. Sedangkan permainan tim PSS sendiri tampil buruk dan terkesan kurang terbuka. Komunikasi antar pemain PSS Sleman nyaris tidak ada, PSS cenderung bermain kurang kompak dan sama sekali tidak ada kerjasama antar lini. Kondisi demikian ini, dimanfaatkan Bonai dan kawan-kawan untuk tampil lebih menyerang.

Selanjutnya PSS akan menggelar dua partai kandang terakhir di Liga Joss menghadapi Persiku Kudus (26/03) dan PSIR Rembang (30/03) di Stadion Maguwoharjo Depok Sleman.

"Jangan Pernah Lelah Mendukung PSS Apapun Keadaannya"

[ by : M.Fajar / Slemania Green Fort ]

Slemania Sayangkan Manajer Tim PSS

Slemania menyayangkan langkah manajer tim PSS yang membawa pemain-pemain lapis kedua ketia bertandang ke Papua. Lahkah tersebut dinilai sebagai 'kalah sebelum bertanding'. Bisa juga, tidak serius menjalankan roda kompetisi Divisi Utama PSS. Begitu pendapat ketua Slemania, R Supri Yoko saat dihubungi, Sabtu (20/3) kemarin.

Menurut Supri Yoko, kalau itu bagian dari strategi, jelas sangat tidak tepat. Karena dalam dua laga tandang tersebut PSS bakal sulit untuk merebut poin. Padahal PSS sangat membutuhkan tambahan poin. Jika nanti PSS kalah lagi melawan Persiram dengan selisih gol yang telak, akan merepotkan PSS saat main di kandang. Kalah 4-0 dari Perseman saja membut selisih gol PSS kini menjadi minus banyak.

Yoko mengakui walaupun PSS nanti kalah dengan Persiram namun bila menang lawan Persiku di kandang, PSS masih bisa selamat dari degradasi. Tetapi kalau kalah PSS bakal habis. Berbeda jika PSS tetap tampil dengan materi terbaiknya. Mungkin saja merebut satu poin dan itu akan meringankan beban PSS di kandang.

Maka ia berharap PSS dalam pertandingan Senin (22/3) besnk bisa merebut poin dari Persiram. Sedang pemain PSS yang kini disimpat harus betul-betul bisa mengefektifkan latihan agar bisa memenangkan pertandingan melawan Persiku Kudus dan PSIR Rembang.

Dari Sorong pelatih PSS, Singh Bettay menyatakan, menghadapi Persiram, skuad nya akan berusaha keras merebut poin. Timnya akan tampil dengan pola berbeda. Jika saat melawan Perseman menggunakan formasi 3-5-2, melawan Persiram akan memakai pola 4-3-3 dengan harapan PSS bisa tampil lebih baik.

( by: Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

PSS Sleman Takluk Atas Perseman

PSS Sleman akhirnya harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Perseman Manokwari dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia Grup III di stadion Sanggeng, Manokwari dengan skor cukup telak 4-0. Pertandingan yang digelar dibawah guyuran hujan lebat ini merupakan kemenangan terbesar Perseman sekaligus kekalahan terbesar PSS dimusim ini.

Tanpil tanpa didampingi pelatih kepala, Safrudin Fabanyo, Perseman langsung bermain menyerang. Hasilnya, pertandingan baru berjalan 2 menit, pemain belakang Yanche Aronggear menggetarkan gawang PSS yang dijaga Didik Wisnu. Hanya berselang 5 menit, giliran Nasution Karubaba menggandakan keunggulan tuan rumah berkan tendangan volinya dari luar kotak penalti.

Unggul 2-0, skuad Perseman yang dikomandoi Paulus Krey dkk terus membombardir pertahanan PSS. Sejumlah peluang tercipta dari Benny Erari, Reginaldo dan Nasution Karubaba. Sedangkan, PSS hanya sesekali mengancam gawang Perseman yang dijaga Budi Kimko lewat serangan balik. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Perseman tak mengendurkan serangan. Pemain pengganti, Ishak Fakdawer yang masuk pada menit ke-65 menggantikan Benny Erari tampil apik. Baru masuk ia langsung memperbesar keunggulan setelah melewati beberapa pemain belakang PSS. Tendangannya pada menit ke-75 tak mampu dijangkau kiper PSS. Hanya berrelang 1 menit, Ishak kembali menggetarkan jala gawang Didik hasil bola tendangan sudut Paulus Krey pada menit ke-79 menyentuh badannya dan masuk ke gawang PSS. Skor 4-0 bertahan hingga akhir pertandingan.

Selanjutnya PSS masih menyisakan satu laga tandang menghadapi Persiram Raja Ampat (22/3) dan dua laga kandang yang menjadi titik penentuan untuk menghindari zona degradasi menghadapi Persiku Kudus (26/3) dan PSIR Rembang (30/3).

by: Admin Slemania Green Fort (M.Fajar)

PSS Targetkan Curi Poin di Papua

Dua laga tandang yang dilakoni PSS Sleman ke Papua merupakan laga yang sangat sulit. Pasalnya, dua tim asal Papua, Perseman dan Persiram, mampu memporak-porandakan PSS dikandang saat putaran pertama lalu. Namun, Laskar Sembada dituntut harus mencuri poin untuk bisa memudahkan jalan menjauhi zona degradasi.

Posisi PSS Sleman saat ini tepat berada satu tingkat dari dasar klasemen. Keinginan untuk bisa mengamankan posisi dalam Divisi Utama akan sulit terpenuhi jika dua laga tandang ke Papua tidak menghasilkan poin. PSS akan melawan Perseman pada tgl 18 Maret 2010 dilanjutkan laga melawan Persiram tgl 22 Maret 2010.

Pada putaran pertama, saat PSS menjamu 2 tim tersebut, tim Super Elang Jawa ditundukkan Persiram dan ditahan imbang Perseman 1-1. Saat itu, pemain yang diturunkan adalah skuad utama dan kini saat bertandang ke Papua, pemain yang dibawa justru pemain pelapis. Sehingga keinginan PSS untuk bisa mencuri poin, menjadi satu kesulitan tersendiri. "Kami tetap optimis meski pemain yang kami bawa adalah pemain pelapis karena stok pemain yang sangat mepet. Mencuri poin adalah target kami," ujar manajer tim PSS, Drs Rumadi, Selasa (16/3).

Dipakainya pemain pelapis ini, lanjut Rumadi, untuk menjaga stamina serta mempersiapkan dua laga terakhir di kandang. Mengingat, laga tandang ke Papua dengan laga kandang yang tersisa, memiliki jeda waktu yang sangat pendek.

"Pemain utama kami siapkan untuk dua laga kandang tersisi. Kami tidak ingin dua laga kandang nanti tidak menjadi optimal. Tetapi kami juga sangat yakin, permainan pemain pelapis ini juga tidak kalah tangguhnya dengan pemain utama. Hanya saja mereka kurang diberi kesempatan untuk menunjukkan kebolehannya," papar Rumadi.

Paska dipecatnya Yance Metmey dari kursi pelatih beberapa waktu lalu, kini arsitek PSS Sleman ditangani oleh mantan asisten Yance, yakni Singh Betay. Dua laga tandang ke Papua ini pun menjadi titik evaluasi bagi sang pelatih baru ini.

( by: Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Yance Metmey Berontak

Mantan Pelatih PSS Sleman, Yance Metmey memberontak. Ia tak puas dengan cara pemberhentiannya sebagai pelatih kepala tim squad Super Elang Jawa. Menurut dia, alasan pemecatan tidak jelas. Kalau alasannya isu suap, ia menantang siap dilakukan 'Sumpah Pocong'.

Ditemui di sebuah rumah makan dekat stadion Maguwoharjo, Sabtu (13/3) kemarin, Yance mengatakan, salah satu resiko pelatih sepak bola adalah diberhentikan dan ia siap menerima itu. Namun menurutnya, yang dilakukan manajemen PSS dinilainnya tidak profesional. Seharusnya ia dipanggil dulu dan dimintai keterangan. Selain itu, sebelum diberhentikan seharusnya ada peringatan lebih dulu.

Kalau alasan ia gagal mencapai target dalam dua laga lawatan di Jatim, dirinya dapat menerima. Tetapi kalau dalihnya ia bisa disuap jelas tidak masuk akal. Selama ini ia membentuk tim PSS dengan pemain-pemain lokal dan kini mulai bisa bersaing di kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia.

Jadi, kalau alasan timnya jelek juga kurang masuk akal. Untuk itu ia akan mencari siapa yang menebar isu suap. "Saya akan beri Rp 100 juta bagi siapa saja yang bisa membuktikan kalau saya kena suap," tantangnya. Yance juga kecewa dengan asistennya, Singh Bettay dan Taufik, yang tetap berada di PSS.

( by : Admin 2 oleh Cah Slemania Green Fort )

PSS Sleman Taklukan PSMP 2-1

Tuan rumah PSS Sleman akhirnya penuhi ambisi meraup poin penuh setelah mengandaskan perlawanan tamunya PSMP Mojokerto dengan skor tipis 2-1 dalam laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia di stadion Maguwoharjo Sleman, Sabtu (13/3).

Permainan kedua tim berjalan cukup dramatis. Tertinggal 0-1 pada menit awal babak pertama, membuat permainan PSS Sleman dawn. Gol Carlos Uben meneruskan heading rekannya dari sepakan pojok justru membangkitkan permainan PSMP hingga menit akhir babak pertama.

Tuan rumah sendiri baru bisa menyamakan pada injury time babak pertama melalui tendangan Mamadou Diallo dari sisi kanan pertahanan PSMP yang melesat ke pojok kiri gawang PSMP. Kondisi ini membantu meningkatkan motivasi M Eksan dkk pada babak kedua. Namun, pengawalan ketat yang diberikan pemain PSMP membuat pemain PSS nampak kepayahan. Kokohnya pertahanan PSMP ditunjang permainan apik kipernya, Aris Noviandi dengan menggagalkan serangan yang dibangun oleh M Eksan dkk.

Perjuangan tim 'Super Elang Jawa' PSS Sleman ini pun membuahkan hasil. Lima menit jelang laga usai, yakni menit ke-87, Sylla Bamba mampu membawa kemenangan bagi PSS Sleman setelah tendangan kerasnya melesat di pojok kiri bawah gawang PSMP. Kedudukan 2-1 pun tidak berubah hingga wasit Amad Suparman dari Bandung meniup peluit panjangnya.

Empat buah kartu kuning dikeluarkan wasit, yakni untuk Wahyu Setianto, Redi Supriyanto dan Tomy Triono dari kubu PSMP, sementara satu kartu kuning lagi bagi pemain tuan rumah, Awank Agus Setiawan.

Sementara mamajer tim PSS Sleman, Drs Rumadi mengaku gembira atas kemenangan ini. Sehingga ini mampu menjadi modal bagi tim PSS untuk berjuang dari degradasi. "Akhirnya kami bisa bernafas lega. Ini berkat perjuangan para pemain yang pantang menyerah. Saat ini, kami akan berjuang untuk keluar dari zona degradasi," terangnya.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

PSS Terancam Tak Bisa Gelar Pertandingan

Keputusan Mangement skuat Super Elang Jawa PSS Sleman, untuk memberhentikan Yance Matmey dari kursi pelatih, Kamis (11/3) malam, dipastikan membawa petaka. Skuad Super Elja, dipastikan bakal tidak bisa menggelar laga kandang melawan Mojokerto Putra, Sabtu (13/3) di stadion Maguwoharjo Sleman, dalam Lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia 2009/2010.

Dua asisten pelatih PSS, Singhbetay dan Taufik mengancam bakal memboikot dan tidak akan mendampingi laga Sabtu (13/3) besok. "Kami tetap memegang teguh komitmen untuk tetap bersama. Kalau saya diminta untuk mendampingi tim, ya saya harus dapat kejelasan mengenai status Yance dan alasan pemberhentikan dia," kata asisten pelatih PSS, Singhbetay, Jumat (12/3).

Sementara dalam aturan BLI yang mengatur pelaksanaan pertandingan menisyaratkan jika pertandingan tidak bisa digelar jika salah satu tim tidak dihadiri oleh pelatih, ataupun asisten pelatih yang mendampingi tim. Tanpa keberadaan pelatih dan asisten pelatiq maka pertandingan tidak bisa digelar.

Manajer tim PSS, Drs Rumadi, mengatkan manajemen telah mendapat kepastian jika Singhbetay mau mendampingi PSS saat menjamu Mojokerto Putra dan menggantikan posisi yang ditinggalkan Yance Matmey, yg diberhentikan karena gagal memenuhi target.

"Tidak mungkin, dia sudah setuju mendampingi tim melawan Mojokerto Putra," timpal Rumadi. Rumadi sendiri mengaku untuk pertandingan melawan laskar Mojopahit, manajemen telah menyerahkan tim sepenuhnya kepada Singhbetay dan manajer teknik Bambang Nurjoko.

( by : Admin 3 / Slemania Green Fort )

Laga Lanjutan, PSS Sleman Di Tekuk Persibo 2-1

Hasil akhir laga antara PSS Sleman melawan Persibo Bojonegoro setelah lanjutan babak kedua digelar pagi ini (10/3) di stadion Maguwoharjo Sleman berakhir untuk kemenangan tim tamu. Gol kemenangan Persibo dilesakkan Perry Sahkolie melalui titik penalti pada menit ke-58.

Sebelumnya, laga ini sempat tertunda saat masa jeda babak pertama akibat sambaran petir yang terjadi disekitar stadion. Setelah ditunda 2x15 menit, pihak pengawas pertandingan akhirnya memutuskan menunda pertandingan dan menggelar laga lanjutan babak kedua pagi hari tadi.

Pada babak pertama kemarin, hasil imbang 1-1 hanya mampu diraih oleh tim berjuluk Super Elang Jawa. Bahkan, gol pertama di cetak oleh Persibo pada menit ke-7 melalui tendangan keras Kukuh Andriono dari luar kotak penalty. PSS berhasil menyamakan kedudukan 10 menit kemudian yakni pada menit ke-17 dari titik penalti. M Eksan yang bertindak sebagai algojo pun mampu menggetarkan gawang Persibo yang dijaga Heri Prasetyo.

Memasuki babak kedua tadi pagi, tim tamu langsung menggebrok dengan serangan bertubi-tubi ke lini pertahan PSS Sleman. Solorun pemain Persibo, M Irfan, sangat merebotkan kubu PSS, bahkan mantan pemain PSIM inipun selalu mendapatkan pengawalan ketat pemain belakang PSS, Fachrudin.

Petaka bagi tuan rumah muncul setelah kiper Barep melanggar M Irfan di dalam kotak penalti. Wasit Fahri Albar dari Ternate pun langsung menunjuk titik putih. Peluang ini tidak disia-siakan oleh Persibo, Perry Sahkolie pun melesakkan tendangan penalti disudut kiri gawang pada menit ke-58.

Manager PSS Sleman, Drs Rumadi mengaku, secara materi timnya kalah dari Persibo. Selain itu, ketidak cermatan pemain dalam melancarkan serangan juga menjadi faktor kekalahan tersebut. "Saya tidak tahu mau bilang apa. Yang jelas, ini kita ambil hikmahnya serta intropeksi bagi seluruh tim. Baik pelatih, pemain maupun management," tandas usai bertandingan.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Babak Kedua PSS vs Persibo Digelar Besok Pagi

Lanjutan babak kedua pertandingan antara tuan rumah PSS Sleman melawan Persibo Bojonegoro di stadion Maguwoharjo Sleman akhirnya ditunda dan digelar ditempat yang sama besok pagi, Rabu (10/3) pukul 8 pagi. Hujan deras disertai petir yang menyambar membuat Panitia Pelaksana tidak bisa mengambil resiko jika pertandingan tetap diteruskan.

Meskipun telah ditunda selama 2x15 menit setelah turun minum, namun kondisi cuaca di wilayah stadion Maguwoharjo tetap tidak berubah. Bahkan intensitas petir yang menjadi faktor utama ditundanya pertandingan babak kedua tetap tidak berkurang.

"Setelah pengawas pertandingan dan manajer kedua belah tim berunding akhirnya kita sepakat untuk menunda pertandingan babak kedua dan digelar besok pagi ditempat ini," ujar Pengawas Pertandingan Badan Liga Indonesia, Nikodemus dalam jumpa pers di stadion Maguwoharjo, Selasa (9/3) petang. Pertandingan disepakati dimulai pada pukul 8 pagi dan dimulai pada menit ke 46. Pertandingan ini juga digratiskan bagi para Slemania dan masyarakat sekitar yang ingin menyaksikan laga lanjutan ini.

Sementara pelatih PSS Sleman, Yance Metmey mengungkapkan penundaan ini jelas berpengaruh pada kondiri fisik pemainnya. "Kita harus melawan PSMP pada Sabtu besok, sementara kita juga harus main lagi besok pagi sehingga anak-anak tidak cukup banyak waktu istirahat. Namun kita tetap akan bermain optimal besok pagi," ujarnya.

Seperti telah di informasikan sebelumnya, hingga 45 menit babak pertama berakhir, tuan rumah PSS Sleman hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Persibo Bojonegoro.

Gol pertama dicetak dari kubu lawan melalui tendangan keras Kukuh pada menit ke-7. Sepakan mantan pemain PSS ini tepan dipojok kanan gawang yang dijaga oleh Barep. Namun sepuluh menit kemudian, tim tuan rumah mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah M Eksan dilaggar oleh kiper Persibo, Heri Prasetyo di dalam kotak pinalti. Wasit Fahri Albar dari Ternate pun memberikan hadiah penalti yang mampu dilesakkan dengan mantap oleh M Eksan pada menit ke-17.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Korban Supporter atau Supporter Korban

Apa reaksi Anda saat bersantai menyaksikan berita di televisi lalu sejurus kemudian disuguhi informasi yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk dengan melakukan pelemparan ke tengah lapangan dan melakukan pembakaran di beberapa titik di tribun stadion? Kaget atau malah berkata pada diri sendiri “ah Liga Indonesia, sudah biasa”.

Belum selesai disana, esok harinya terbitlah berita di koran yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk karena timnya kalah dan lain sebagainya yang tentu menyudutkan kelompok yang berulah itu. Adilkah? Mungkin ya, mungkin tidak.

Loh kok? sudah jelas mereka yang berbuat karena timnya kalah, supporter di Indonesia mana ada yang dewasa? Mungkin demikian pandangan masyarakat umum dan saya tidak dalam posisi untuk menyangkal hal itu, tetapi boleh kiranya saya mengungkapkan sudut pandang lain yang mungkin bodoh dan sangat sederhana, tetapi bukankah ide yang paling sederhana terkadang jawaban tepat?

Menurut saya sungguh picik jika kita sekadar menonton, mendengar atau membaca berita sebuah kerusuhan di tempat yang damai lalu dengan mudahnya menghakimi “ah payah ah, dasar supporter kampungan” (terlebih Anda adalah penggemar atau penggila sepak bola tetapi tidak pernah datang ke stadion alias terlalu senang dengan sepak bola luar negeri alias tidak suka atau mungkin tidak peduli dengan perkembangan sepak bola domestik).

Suka tidak suka, peristiwa pelemparan atau pembakaran di dalam stadion di Indonesia adalah cerita lama yang terus berulang-ulang bahkan sejak jaman kompetisi perserikatan dan galatama masih berjalan masing-masing. Terkait hal ini, tentu kita semua juga tahu bahwa berbagai usaha berbentuk himbauan kepada supporter agar berlaku tertib mungkin setiap tahun ada spanduk atau flyer yang dibagikan disekitar stadion. Lalu mengapa tidak ada perubahan? pasti ada yang salah disini.

Bukan saya mau bersikap sok tahu, tetapi saya ceritakan sedikit yang terjadi di stadion mungkin hampir di seluruh Indonesia:
1. Tahukah Anda jika banyak petugas keamanan yang datang ke stadion tetapi matanya tertuju kepada lapangan pertandingan dan bukan mengawasi penonton?
Ini sebetulnya kesalahan kecil, tetapi berdampak besar. Kenapa, karena sebetulnya saat petugas keamanan mengawasi supporter sepanjang pertandingan, maka letupan-letupan kecil yang ada bisa langsung terdeteksi.

2. Tahukah Anda ada larangan membawa air dalam kemasan (botol) tetapi banyak sekali pedagang yang berjualan air mineral dalam kemasan (botol) berkeliaran di areal tribun penonton?
Terkesan aneh, botol minuman tidak boleh masuk, tetapi pedagang bebas berkeliaran. Tanya kenapa?

3. Tahukah Anda jika tiket pertandingan biasanya di cetak lebih sedikit dari kapasitas stadion, tetapi banyak penonton tanpa tiket yang bisa masuk ke stadion dengan membayar sejumlah uang kepada oknum petugas yang berakibat sesaknya stadion bahkan bisa meluber ke sisi lapangan.
Ini fakta! silakan Anda bertanya kepada teman yang suka datang ke stadion, jawabnya pasti sama. Bagaimana kenyamanan menonton yang menjadi hak pemilik tiket akan tercipta jika hal seperti ini terus terjadi.

4. Tahukah Anda, ada pagar tinggi yang menjadi pemisah antara petugas keamanan dan penonton di stadion?
Jika terjadi suatu keadaan chaos karena segelintir orang yang terlihat adalah segerombolan kelompok supporter melawan sejumlah petugas keamanan saling serang.

5. Tahukah Anda, saya jarang sekali melihat petugas keamanan yang ditempatkan di areal supporter, jika sekalinya ada, jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah supporter.
Percaya atau tidak, supporter memiliki kemampuan untuk menghancurkan tembok lantai stadion dan menjadikannya sebagai alat untuk menyerang. Percaya atau tidak juga, supporter juga sangat mudah untuk mengumpulkan beragam plastik dan kardus bekas yang ditinggalkan pedagang untuk dibakar.

Menilik lima hal yang saya sebutkan di atas sebetulnya peranan panpel dan petugas keamanan untuk menciptakan iklim stadion yang kondusif sebenarnya sangat dominan, JAUH LEBIH DOMINAN DIBANDING SUPPORTER ITU SENDIRI. Kenapa, karena jika di telusuri lebih dalam lagi supporter ternyata hanyalah korban dari sebuah sistem yang tidak dijalankan dengan baik atau jika mau lebih ekstrim kita katakan saja SISTEM YANG SALAH.

Salah bagaimana? Tentu salah..!!! petugas keamanan ada, sistem untuk masuk ke stadion yang memakai tiket sudah diterapkan tetapi, kok bisa ya oknum petugas disogok sehingga penonton tanpa tiket bisa masuk yang berakibat menonton tidak nyaman penuh sesak? kok bisa ya ada pedagang berkeliaran menjual hal-hal yang dilarang di pintu masuk stadion? kok bisa ya petugas keamanan yang ditempatkan di tribun penonton sedikit? padahal letupan kerusuhan itu biasanya berawal dari sana.
Kalau sudah membaca seperti ini, apa masih mau menyebut supporter biang kerok kerusuhan? saya sih lebih melihat supporter adalah korban dari sebuah sistem yang tidak berjalan mulus dan sistem inilah yang harus diperbaiki dan disorot habis-habisan, karena jika menyorot supporter saja, sekali lagi saya menilai supporter adalah korban.

Lalu bagaimana dengan oknum supporter? loh bukankah negara ini negara hukum? TEGAKAN HUKUM, TANGKAP PERUSUH, PROSES SESUAI DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.

SEKALI LAGI SAYA TEKANKAN, SUPPORTER ADALAH KORBAN DARI SISTEM YANG TIDAK BERJALAN DENGAN BAIK…!!!

[ by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort ]

Supporter Bentrok, PSS Berhasil Curi Poin Di Blitar

Perhelatan tim-tim Divisi Utama dalam Liga Joss Indonesia 2009/2010 kembali terjadi kerusuhan. Di stadion Gelora Supriyadi kota Blitar, pertandingan di grup III antara tuan rumah PSBI Blitar menjamu tamunya PSS Sleman berakhir ricuh.

Ratusan supporter dari dua klub terlibat bentrokan sengit. Mereka melakukan aksi saling lempar batu di dalam tribun stadion. Beruntung, aksi ini dapat segera di minimalisir oleh aparat kepolisian. "Dua orang supporter PSBI kita amankan. Mereka kami tengarai sebagai provokator," ujar Kabag Ops Polresta Blitar Kompol Sujono, Jumat (5/3) petang.

Kerusuhan ini pecah setelah striker PSBI Blitar Muhammad Arifin alias Ucok gagal mengeksekuri hadiah pinalti di depan gawang PSS Sleman yang dijaga oleh kiper kawakan Barep Wahyu pada tambahan waktu akhir babak kedua. Skor imbang 1-1 membuat ratusan supporter tim PSBI Blitar berjuluk Singolodro mengamuk.

Para supporter PSBI menyerang supporter PSS Sleman, Slemania dengan lemparan batu. Serangan ini kemudian di balas oleh Slemania. Para Slemania memungut batu-batu bekas lemparan, kemudian melemparkannya ke arah supporter PSBI Blitar yang turun kelapangan. Setelah petugas membubarkan para supporter PSBI, kemudian mengawal para Slemania keluar stadion.

Pertandingan antara tuan rumah PSBI menjamu PSS Sleman sendiri berlangsung sengit. Tuan rumah unggul lebih awal melalui tendangan Bambang PJ pada menit ke 65. Keunggulan diawal babak kedua ini tidak bertahan lama setelah dibalas oleh striker PSS, Mamadou Diallo pada menit ke-70.

Pertandingang dengan skor akhir imbang 1-1 itu yang dipimpin wasit Didik Wahyudi mengeluarkan satu kartu kuning untuk pemain PSS Anang Hadi S dan satu kartu merah pada pemain PSS Nkomo Joseph setelah menerima kartu kuning kedua menit ke-83. Akibatnya Nkomo tidak bisa tampil dalam laga lanjutan PSS dalam Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.

( by : Admin 3 / Slemania Green Fort

PSS Gagal Curi Poin di Probolinggo

Tim Super Elang Jawa, PSS Sleman gagal mencuri poin dari tuan rumah Persipro Probolinggo dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia putaran keduan Senin (01/03) di stadion Bayuangga, Probolinggo. I Putu Gede dkk, berhasil melibas PSS Sleman 1-0. Satu-satunya gol ini tercipta pada menit 17 melalui kaki kanan Ahmad Junaidi.

Bermula dari serangan sayap kanan, bola liar hasil tepisan kiper PSS Sleman langsung disambut tendangan kaki kanan Junaidi, dan bola mengarah ke pojok gawang Barep.

Hingga turun minum, skok tetap tidak berubah. Di babak kedua, PSS Sleman menaikkan tempo serangan. Beberapa kali pemain PSS mengancap gawang Persipro yang di jaga Nurrosadi. Sayangnya, penyelesaian akhir para pemain depan PSS kurang begitu baik. Kuatnya pertahanan Persipro juga sulit di tembus oleh penyerang PSS Sleman.

Hingga pertandingan selesai, skor tetap 1-0 untuk Persipro. Sepanjang pertandingan itu, tak ada satupun kartu yang dikeluarkan wasit. Selanjutnya PSS akan menjalani laga tandang menghadapi tuan rumah PSBI Blitar, Jumat (05/01) mendatang.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Slemania Gelar Tour Ke Blitar

Slemania siap menggelar tour ke Blitar untuk mendampingi perjuangan tim Super Elang Jawa, PSS Sleman pada laga perdana Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia menghadapi tuan rumah PSBI Blitar yang dijadwalkan Jumat (05/03) di stadion Soeprijadi Blitar.

Biaya tour ke Blitar Rp 60 ribu untuk transport dan tiket masuk stadion. Pendaftaran dimulai tgl 1-4 Maret 2010 di Sekretariat Slemania, lantai 2 sayap barat Kompleks Stadion Tridadi Sleman mulai jam 15.00 - 18.00 WIB. Sedangkan rombongan Slemania direncanakan berangkat Kamis (04/03) jam 24.00 WIB dari Stadion "Old" Tridadi Sleman.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Dapatkan DVD Film Slemania "120210"

Setelah dinanti akhirnya kelar juga proses produksi DVD Film Slemania "120210". DVD film yang digarap oleh pengurus pusat Slemania bersama Slemania University ini berisi tentang perjalanan Slemania mendukung PSS Sleman di Stadion Mandala Krida saat berhadapan dengan PSIM Yogyakarta (12/02).

DVD film Slemania "120210" ini dijual dengan harga Rp 25.000,00 perkeping. Bagi kawan-kawan yang ingin memiliki DVD tersebut dapat menghubungi pengurus Slemania atau Slemania University.

Info lebih lanjut silahkan menghubungi:
- Rengga (University): 085643240615
- M. Sanusi (Sekretaris Slemania): 081328821057

[ by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort ]

PSS Dipecundangi PSIM Dalam Lanjutan Derby DIY

Gol tunggal penyerang PSIM, Steven Anderson memenangkan PSIM atas PSS Sleman dalam lanjutan pertandingan sisa selama 24 menit di stadion Sasana Krida AAU DIY, Jumat (26/02) sore. Gol Anderson di menit ke-71 membuat skor akhir 2-1 untuk PSIM sekaligus membuyarkan ambisi PSS untuk dapa mencuri poin dalam laga tandang tersebut.

Sepanjang pertandingan kedua kesebelasan nampak bermain tegang dan ingin cepat untuk segera mencetak gol. Dimenit ke-71, tendangan lambung salah seorang pemain PSIM gagal diantisipasi dengan baik oleh barisan belakang PSS. Akibatnya, bola yang dihalau justru mengarah pada Anderson yang berada bebas di sayap kiri. Dengan jitu, tendangan kaki kirinya berhasil menjebol gawang PSS Sleman.

Satu kartu kuning dikeluarkan wasit untuk pemain PSIM, Dean Fauzi Firdaus akibat melakukan sleding berbahaya pada penyerang PSS, tiga menit sebelum pertandingan berakhir. Hingga peluit panjang dibunyikan, hanya tercipta satu gol dipertandingan lanjutan ini. Pada pertandingan sebelumnxa, kedudukan seimbang 1-1, dengan gol yang dihasilkan Engkus Kuswaha (PSIM) menit ke-10 dan Sylla Bamba (PSS) menit ke-48.

Sementara, Manajer PSS, Drs Rumadi mengakui bahwa PSIM bermain cukup baik. Namun menurutnya timnya juga dua kali menghasilkan peluang yang nyaris membuahkan gol. "Kami bermain dengan sepuluh pemain tidak masalah. Tapi, memang PSIM bermain lebih baik dan lebih beruntung," jelas dia.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

24 Menit Krusial, PSIM vs PSS

PSS Sleman siap menghadapi PSIM dalam laga tunda 24 menit yang akan digelar di stadion AAU Yogya, Jumat (26/02) sore ini. Sebaliknya, PSIM selaku tuan rumah akan memaksimalkan kesempatan, karena PSS hanya bermain dengan 10 orang.

Menghadapi laga krusial tersebut pelatih PSS, Yance Metmey harus mematangkan 10 pemainnya agar tampil maksimal. Setidaknya mempertahankan hasil 1-1 yang diperoleh saat tampil di Mandal Krida.

Manajer tim PSS, Drs Rumadi mengabarkan bahwa Sylla Bamba tak dapat main dalam laga nanti sore, karena mendapat dua kali kartu kuning.

"Inikan lucu. Katanya pertandingan tunda harus diselesaikan dengan pemain yang sama. Jadi, kalau Bamba tidak boleh main, itu aneh," katanya. Mengenai keputusan tersebut, pihak PSS mengaku telah menghubungi BLI. Namun belum mendapat jawaban.

Sementara itu, Haris Susanto SE dari Panpel PSS mengungkapkan, kenaikan harga tiket ternyata tak menjadi masalah buat penonton di Sleman. Faktanya, dalam pertandingan Selasa (23/02) lalu Panpel meraup pemasukan Rp 107 juta.

Ia optimis bila prestasi PSS semakin baik, jumlah penonton akan terus bertambah. Kemarin penonton yang datang ke stadion terbesar seIndonesia itu mencapai lebih dari 12rb orang. Diharapkan dalam laga PSS berikutnya penonton yang datang akan terus bertambah mengingat kapasitas stadion Maguwoharjo dapat menampung 40rb penonton. Masih jau dari harapan. Dalam pertandingan melawan Persigo secara keseluruhan berjalan aman, namun Panpel masih menyayangkan adanya suara petasan dan kempang api saat PSS mencetak gol.

Sedang ketua Slemania, R Supri Yoko mengaku puas dengan hasil yang dicapai PSS. Ia yakin, tarket bertahan di Liga Utam PSSI akan tercapai. Meski diakui untuk masuk 8 besar memang masih berat, kecuali PSS bisa memenangkan seluruh pertandingan sisa di kandang dan berhasil memetik poin di luar kandang.

( by : M.Fajar / Slemania Green Fort )

Slemania Dilarang Datang Ke Sasana Krida AAU

Laga lanjutan derby DIY antara PSIM vs PSS yang sempat terhenti di menit 63 karena kerusuhan di stadion Mandala Krida Yogyakarta (12/02) akan segera dilaksanakan di tempat lain.

Pertandingan yang masih menyisakan 27 menit tersebut bakal di gelar di stadion Sasana Krida, AAU, hari ini Jumat (26/02) TANPA PENONTON. Dengan adanya keputusan ini, makan Slemania dan teman-teman Slemania Green Fort dilarang keras datang ke AAU. Diharapkan rekan-rekan Slemania dan teman-teman Slemania Green Fort cukup mendoakan saja agar PSS mampu meraih kemenangan. Bagaimanapun juga kita harus bisa menjaga nama baik PSS Sleman dan Slemania.

( by : M.Fajar / Slemania Green Fort )

Derby PSIM vs PSS Dilanjutkan di Stadion AAU Yogyakarta

Lanjutan laga derby PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman yang tertunda akibat insiden beberapa waktu lalu akan dilanjutkan hari jumat (26/2), di lapangan AAU [Sleman] pukul 16.00. Sesuai sanksi yang diberikan Komdis PSSI, pertandingan akan digelar tanpa penonton, dalam waktu 24 menit.

Hal tersebut dijelaskan wakil panpel PSIM, Sukamto kepada KRjogja.com, Selasa (23/2). Ia menjelaskan, lapangan AAU layak dipakai, karena memenuhi syarat, dan lokasinya diluar kota Yogya, sesuai dengan sanksi Komdis PSSI.

"Nanti, komposisi pertandingan akan disesuaikan dengan keadaan pada pertandingan sebelum terjadi kerusuhan. PSIM bermain dengan 11 orang, dan PSS 10 orang, karena ada satu yang dikeluarkan akibat akumulasi dua kartu kuning. PSIM ada di sebelah selatan, dan di dalam posisi throw in. Pertandingan kira-kira akan dimulai seperti itu," ujarnya.

Ia menjelaskan, akan mengantisipasi keamanan secara ketat, bekerjasama dengan pihak kepolisian dan AAU. Menurutnya, karena diselenggarakan di AAU, pihaknya perlu menyediakan perlengkapan bola, dan kursi anak gawang. "Siang ini kami akan komunikasi dengan AAU, untuk memastikan, yang bisa di-cover AAU apa saja. kemungkinan, mobil ambulan dan mobil pemadam kebakaran, akan memakai punya AAU," imbuhnya.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green fort )

PSS Sleman Taklukkan Persigo Gorontalo, 4-1

Tuan rumah PSS Sleman berhasil penuhi ambisi meraup poin penuh dalam laga kandang pertamanya dalam lanjutan kompetisi Liga Joss Indonesia putara kedua di stadion Maguwoharjo Sleman. PSS Sleman berhasil melibat tamunya Persigo Gorontalo dengan skor cukup telak, 4-1.

Dua gol PSS diborong oleh pemain asingnya, Nkomo Joseph Marcell pada menit ke-10 dan 50. Sementara dua gol PSS lainnya dicetak oleh Patrick Domal menit ke-36 dan Mamadou Diallo menit ke-59. Satu-satunya gol hiburan Persigo dicetak oleh Arifin Adrian pada menit ke-90 memanfaatkan kelemahan pertahan PSS.

Pada babak pertama, inisiatif menyerang sebenarnya banyak dimainkan oleh tim tamu. Namun permainan gemilang kiper PSS, Barep Wahyu, mampu mematahkan serangan lawan. Hingga babak pertama usai, 2 gol mampu dikemas tim berjuluk 'Super Elang Jawa' PSS Sleman.

Dengan modal unggul lebih dulu, memasuki babak kedua, tim tuan rumah justru mulai menggenjot serangan. Usah ini tak sia-sia, dua gol tambahan pun akhirnya dapat tercipta melalui sudulan Nkomo menyambut tendangan pojok Agus 'Grandong' Purwoko serta sepakan Mamadou yang tak mampu dihalau kiper pengganti Persigo, Fredy Herlambang. Dua kartu kuning dikeluarkan oleh wasit Ahmad Suparman dari Bandung. Masing-masing kepada satu pemain Persigo, Hendri Sugi, dan pemain PSS, Agus Purwoko.

Atas kemenangan ini, general manager PSS, Drs Rumadi mengaku puas dan sudah menyiapkan bonus bagi para pemainnya. Kini, pihaknya telah menyiapkan diri untuk laga lanjutan melawan PSIM pada hari Jumat (26/2) serata bertandang ke Probolinggo, Senin (01/3). "Kami puas, permainan anak-anak lebih bagus dari yang kemarin. Namaun, masa reovery pemain ini yang sedang kami pikirkan. Karena, selang tiga hari lagi kita main dengan PSIM disambung lagi dengan tandang ke Probolinggo," tandasnya usai pertandingan.

Semetara asisten manager Persigo, Afen Hinelo menerim kekalahan timnya ini. Menurutnya, permainan kali ini diltar prediksi. "Sejak kami ke Jogja, kami kehilangan tiga pemain belakang. Sehingga sejak awal pertandingan kami sudah pincang. Ditambah lagi ada mantan pemain kami yang memperkuat PSS, sehingga PSS bisa mengetahui kelemahan kami. Selamat buat PSS yang tampil cukup bagus," ujarnya.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Panpel PSS Sleman Naikkan Harga Tiket

Panitia pelaksana (Panpel) PSS Sleman didukung Slemania setuju menaikkan harga tiket sebesar Rp 5.000 setiap tribun yang mulai diberlakukan pada saat tim 'Laskar Sembada' menjamu Persigo Gorontalo di stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (23/2) mendatang. Demikian hasil rapat Panpel dan Slemania di gedung BPKKD, Sleman, Jumat (19/2) malam.
Wakil ketua Panpel Sudaryo BA lebih rinci menjelaskan untuk tribun hijau dan kuning yang semula Rp 10.000, menjadi Rp 15.000. Tribun merah, Rp 15.000 menjadi Rp 20.000 dan tribun biru yang semula Rp 25.000 naik menjadi Rp 30.000.
Alasan menaikkan harga tiket tersebut di antaranya dengan masuknya 3 pemai asing biaya rutin PSS juga naik, selain itu PSS juga bertekan untuk mempertahankan PSS Sleman tetap eksis di Liga Utama PSSI tahun depan. Maka walaupun saat ini PSS masih di papan bawah, namun tetap optimis target dapat dicapai.
Sedangkat ketua Slemania, R Supri Yoko mengatakan, pihaknya mendukung kenaikan harga tiket tersebut karena Slemania tak ingin tahun ini degradasi dari Divisi Utama ke Divisi Satu. "Lebih baik kita naikkan tiket sedikit tetapi bisa mempertahankan PSS di Divisi Utama," kata Yoko.
Jika PSS sampai degradasi ke Divisi I biayanya akan lebih mahal untuk kembali naik ke Divisi Utama. Untuk itu ia mengharapkan warga Sleman dan pecinta PSS dimana saja untuk mohon kesadaran tentak naiknya harga tiket tersebut. Slemania juga telah mengusulkan pada Panpel untuk menghidupkan kembali Bala Slemania yang akan membantu petugas mengendalikan suporter. Tadi malam Slemania juga mengadakan launching pemai asing sekaligus mengadakan koordinasi antar Laskar di depan Stadion Old Tridadi, Sleman.

by: Admin 1 oleh M.Fajar

PSS Sleman Siap Jamu Persigo

Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman siap menjamu Persigo Gorontalo, agar kericuhan yang terjadi di Mandala Krida tak berimbas ke Sleman. Demikian diungkapkan General Manager PSS, R Djoko Handoyo SH dalam rapat evaluasi di RM Sidomekar, kemarin. Rapat dihadiri jajaran Manajemen yaitu Djaka Waluya (Sekum), Drs Samsidi (Manajer Keuangan), Drs Bambang Nurjomo (Manajer Teknik), Hardo Kiswoyo SE (Manajer Promosi) dan Manajer Tim Drs Rumadi.

Manajemen berharap, masuknya 3 pemain asing diharapkan dapat meningkatkan prestasi PSS. PSS saat ini masih berada di zona degradasi. Maka saat menjamu Persigo harus menang.
Sekum Djaka Waluya mengatakan, walau menggunakan 3 pemain asing tak akan banyak menyita pengeluaran rutin PSS, karena harganya tetap lokal. Selain itu ada pemain asing sumbangan dari warga Sleman yang sukses di luar Jawa.

Di Stadion Maguwoharjo kemarin, pelatih Yance Metmey mulai memimpin latihan. Tetapi tidak diikuti ketiga pemain asingnya. Konon mereka masih di Jakarta mengurus surat-surat. Diharapkan hari ini ketiganya sudah bergabung dengan pemain PSS lainnya.

[ by : Admin 1 oleh M.Fajar ]

Silaturahmi PSS, Slemania Dan Doa Bersama

Menyambut pertandingan kandang pertama pada putaran ke-2 Kompetisi Divisi Utama (Liga Joss) tahun 2009/2010, DPP Slemania menggelar acara Silaturohmi Pemain PSS, Slemania, dan Doa bersama. Selain acara itu juga akan ada perkenalan 3 pemain baru (Sylla Bamba, Nkomo Joseph Marcel, dan Mamadou Diallo) yang akan memperkuat PSS pada putaran kedua ini.

Acara akan dilaksanakan:
- Hari ini (Sabtu, 20 Februari 2010)
- Mulai Jam: 19.00 WIB
- Tempat: Stadion 'Old' Tridadi

Selain itu juga diadakan silaturohmi dengan DPRD Sleman, Kapolres dan jajaran Muspika Kabupaten Sleman. Diharapkan dengan diadakan acara ini, akan terjadi koordinasi yang baik dari semua elemen, sehingga seluruh pertandingan kandang PSS Sleman yang di gelar di Stadion Maguwoharjo pada putaran kedua nanti dapat berjalan lancar.

Diharapakan kepada seluruh Slemania dan pendukung PSS Sleman datang menghadiri acara tersebut.

Tetap dukung PSS bagaimanapun keadaanya!!

[ by : Admin 1 oleh M.Fajar ]

Duel PSIM Versus PSS Dilanjutkan Tanpa Penonton

Komisi Disiplin [Komdis] PSSI akhirnya memutuskan pertandingan antara PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman yang terhenti pada menit ke-63, karena kerusuhan petugas keamanan dengan suporter, dilanjutkan tanpa penonton di tempat yang netral.

Nadjib M Saleh, manajer tim PSIM, mengatakan, untuk sementara keputusan yang dikeluarkan Komdis PSSI masih sebatas nasib pertandingan saja. Sedangkan mengenai kemungkinan adanya sanksi terhadap panpel maupun suporter PSIM yang melakukan pelemparan batu kepada pemain PSS, masih dibahas lebih lanjut.

“Atas terhentinya pertandingan akibat terjadi kerusuhan, Komdisi memutuskan untuk tetap melanjutkan pertandingan itu tanpa dihadiri penonton, dan dilaksanakan di tempat netral. Mengenai kerusuhannya, Komdis masih ingin melakukan penyelidikan,” ujar Nadjib.

Tentang tempat melanjutkan pertandingan tersebut, Nadjib mengutarakan, pihaknya sudah mengusulkan beberapa lokasi alternatif yang dapat digunakan, yaitu di lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU) atau Stadion Sultan Agung Bantul. Namun kepastiannya masih menunggu hasil rapat PT Liga Indonesia.

Mengenai pertandingan melawan Persigo Gorontalo yang berlangsung hari ini, Nadjib mengatakan, duel tersebut tetap berlangsung di Stadion Mandala Krida. Hanya saja, keamanan di dalam maupun luar stadion akan lebih diperketat, supaya tidak ada aksi pelemparan.

[ by : Admin 1 oleh M.Fajar ]

Lanjutan Derby PSIM vs PSS Tunggu Keputusan BLI

Kepastian kelanjutan hasil pertandingan derby antara PSIM melawan PSS belum dapat ditentukan, pasca insiden kerusuhan yang terjadi, Jumat (12/2) kemarin. Keputusan hasil pertandingan baru akan ditentukan melalui rapat Badan Liga Sepakbola Indonesia (BLI). Seperti diketahui pertandingan antara PSIM melawan PSS dihentikan di menit ke 63, lantaran terjadi insiden antara aparat dengan suporter Brajamusti dengan kedudukan sementara 1-1.

Wakil Ketua Panitia Pelaksana pertandingan, Sukamto, Sabtu (13/2) menjelaskan bahwa semalam telah dilakukan pertemuan antara panitia, manajemen PSIM, dan manajemen PSS. Dari hasil pertemuan di stadion pasca huru-hara di lapangan, menurutnya terjadi beda pendapat antara kedua tim.

"Dari PSIM, menginginkan pertandingan dilanjutkan, dengan atau tanpa penonton, sementara PSS mengaku tidak bersedia melanjutkan, karena pemainnya merasa trauma dengan peristiwa kemarin," jelasnya.

Setelah pertemuan tersebut, panpel kemudian menyampaikan surat resmi ke BLI. Menurutnya, kedua pihak harus melaksanakan apapun keputusan BLI. "Keputusan BLI akan mengikat kedua pihak. Seharusnya kedua pihak mematuhi, misalnya harus dilanjutkan, PSS juga harus bersedia," terang dia

Brajamusti Rusuh, Pertandingan PSIM - PSS Di Hentikan

Laga Derby DIY antara PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman terpaksa dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan menyusul kerusuhan yang melibatkan suporter tuan rumah dan pihak aparat di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta(12/02).

Pertandingan terpaksa dihentikan di menit ke-63 karena pertandingan tidak bisa dilanjutkan karena pasukan keamanan dari Brimob yang mengamankan laga tersebut menembakkan gas air mata. Kejadian ini puluhan suporter mengalami luka-luka dan harus dilarikan kerumah sakit.

Sikap petugas keamanan ini diduga berkaitan dengan aksi pelemparan benda keras kepada pemain PSS. Hanya saja, petugas kepolisian berusaha menertibkan penonton dengan cara melepaskan tembakan gas air mata.

Duel kedua tim ini sebetulnya berlangsung menarik. PSS lebih mendominasi permainan di babak pertama, namun kecolongan oleh gol tuan rumah yang dicetak Engkus Kuswaha pada menit kesembilan.

Keunggulan PSIM tidak bertahan di babak kedua. Pada menit ke-48, PSS mampu menyamakan kedudukan melalui tandukan Sylla Bamba. Dua menit kemudian, PSS harus bermain dengan sepuluh orang setelah Awank Agus Setyawan mendapatkan kartu kuning keduanya di laga itu, sehingga diusir dari lapangan.

Percaya Diri, PSS Tak Remehkan Kekuatan PSIM

Peltih PSS Sleman Yanctjie Matmey mengaku percaya diri menghadapi laga kedua kontra PSIM Jumat (12/2) besok. Kepercayaan Yanctjie Matmey ini muncul setelah seluruh skuadnya saat ini dalam kondisi siap tempur. "Kami sudah siao. Anak-anak juga dalam kondisi terbaiknya," lontar Yanctjie Matmey usai latihan di Stadion "Old" Tridadi kemaren (10/2).

Yanctjie Matmey mengungkapkan tambahan tiga pemain Sylla Bamba, Nkomo Joseph Marcel, dan Mamadou Diallo makin menyempurnakan kekuatan skuad asuhannya. Apalagi, ketiga pemain yang bergabung nampu menutup kekurangan yang selama ini ada si PSS. "Sylla mampu berperan menambah kekuatan di lini pertahanan. Nkomo juga semakin menambah variasi serangan. Sedang Mamadou bisa menjadi tandem yang tepat bagi Eksan. Semoga semua sesuai rencana," harap Yanctjie.

Meski begitu, Yanctjie mengaku tidak mau terlalu over convidence. PSIM menurutnya bukan tim sembarangan. Anak asuh Jefri Jannes itu, diakuinya, memiliki materi pemain yang cukup baik. Apalagi, saat ini Laskar Mataram juga mendapat tambahan tiga pilar baru untuk posisi striker.

"Saya tidak meremehkan PSIM. Mereka tim yang hebat. Saat di Maguwoharjo, kami membutuhkan waktu hampir 60 menit untuk bisa mencetak gol. Itu saja hanya satu gol," paparnya.

Untuk itu, ia juga mengaku tidak akan terlalu memberikan beban terlalu berat bagi anak asuhnya. Ia hanya meminta anak asuhnya untuk tampil disiplin saat menyerang maupun bertahan. "Ini saja yang saya tekankan. Saya yakin dengan semangat ini anak-anak bisa meraih yang terbaik," urainya.

Sementara untuk mengendorkan suasana, Yanctjie kembali memberikan program relaksasi pada anak asuhnya. Sama seperti sebelum laga derby pertama, Agus Purwoko dkk akan kembali diajak Yanctjie untuk menonton film di Studio 21 Ambarukmo Plaza sore ini. "Dengan menonton film saya harap mereka mengendorkan urat saraf setelah berlatih dan jelang pertandingan perdana," tandasnya.
Dikabarkan, hari ini legalitas tiga legiun asing PSS akan segera keluar. Manajer PSS Rumadi mengungkapakan PT Liga Indonesia sudah menyatkan sudah tidak mempermasalahkan penambahan tiga pemain asing bagi skuat Super Elang Jawa.
"Rencananya Kamis (hari ini_red) surat pengesahan akan di fax. Tapi, kalau tidak paling lambat Jum'at (12/2) pagi akan dikirim," jelas rumadi.

RENCANA TOUR
Sementara itu, rapat DPP Slemania yang dilakukan di Lt. 2 Stadion "Old" Tridadi kemaren sore (10/2) yang dihadiri oleh seluruh perwakilan Korwil, Laskar, BALA, Cyber dan Ultras yaitu mensosialisaikan rencana Tour de Mandala Krida Jum'at (12/2) besok, yaitu:
1. Tetap akan berangkat mendukung PSS SLeman
2. Slemania mendapat kuota 2000 orang
3. DPP hanya akan bertanggung jawab (saat perjalanan datang dan pulang serta tiket) bagi anggota Slemania yang mendaftar
4. Berangkat bersama dari Terminal Condong Catur pukul 13.00 WIB
5. Berangkat menggunakan kendaraan roda dua
6. Full atribut
7. Dilarang mem"blombong" knalpot
8. Mematuhi dan mentaati peraturan lalu lintas
9. Dilarang melakukan provokasi
10. Semua tindakan diluar intruksi panitia tour bukan tanggung jawab panitia tour
11. Tindakan kriminal akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Diharapkan semua peserta tour ke Mandala Krida Jum'at besok tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain, karena misi kita ke Mandala Krida hanya satu, yaitu mendukung tim kebanggaan kita PSS Sleman. Dan pendaftaran tour ditunggu sampai sore ini (11/2) di skretariat SLemania Lt. 2 Stadion "Old" Tridadi mulai pukul 15.30 WIB dan akan ditutup kalau sudah mencapai kuota 2000 orang.

Tak akan lelah mendukung PSS bagaimanapun keadaannya.

Tour De Mandala Krida

Dengan adanya keputusan dari DPP Slemania yang akan memberangkatkan suporter untuk mendukung tim kebanggaan kita PSS Sleman tanggal 12 Februari 2010 besok, diharapkan teman-teman Slemania yang ikut berangkat mendukung PSS di Mandala Krida untuk segera mendaftarkan diri di sekretariat Slemania di Lt.2 Stadion 'Old' Tridadi ditunggu sampai besok pukul 12.00 WIB atau mencapai kuota 2000 (setelah itu pendaftaran ditutup), karena kita hanya akan mendapat kuota 2000 saja, dan sampai berita ini dipublikasikan, sudah lebih dari ribuan pendaftar. Biaya RP 12.000,-. Semua yang masuk dalam daftar dipastikan akan mendapatkan tiket. Untuk contact person bisa menghubungi: 087839754747 (tidak menerima sms)

Kita dukung PSS, dahulu, sekarang dan selamanya...

Slemania Diterima Di Mandala Krida

Slemania, suporter PSS Sleman siap memberikan dukungan langsung kepada PSS Sleman saat laga “Derby DIY” dalam lanjutan Liga Joss 2009/2010 putaran kedua di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Jum’at (12/02). Keputusan itu didapat setelah ada jawaban resmi dari pihak Panpel PSIM dan suporter PSIM, Brajamusti bahwa Slemania diijinkan datang di Mandala Krida dengan atribut.

Slemania dipastikan diberi kuota 2000 oleh panpel PSIM dan Brajamusti. Dengan ini maka pengurus pusat Slemania resmi membuka pendaftaran untuk berangkat ke Mandala Krida. Pendaftaran dimulai besok sore, Rabu (10/02) di Sekretariat Slemania, Lantai 2 Sayap barat Kompleks Stadion Tridadi, Sleman dengan biaya Rp. 12.000,-. Mengenai keberangkatan, rombongan kumpul di Terminal Condongcatur, Depok, Sleman, Jum’at (12/02) pukul 13.00 WIB.

Undangan Musda Slemania Jabodetabek

Kepada Yth.
Anggota Slemania Jabodetabek
di-Tempat

Dengan hormat,

Mengharap kehadiran anggota Slemania & Simpatisan di Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Serang, Cilegon dan sekitarnya pada :

Hari : Sabtu, 13 Pebruari 2010
Tempat : Pasar Kemis, Tangerang
Waktu : Jam 09.30 s/d selesai
Acara :

1. Musda Slemania Jabodetabek
2. Pemilihan Ketua & Pengurus
3. Pengukuhan Laskar STARMILD and Batavia Cyber
4. Hiburan

Demikian kami sampaikan, mengingat pentingnya acara tersebut diatas dimohon hadir tetap pada acara yang telah ditentukan

Terima kasih


SALAM SATOE HATI
Slemania Jabodetabek


SRI_QQ
------
Ketua


Cc : Pengurus Pusat Slemania Jogyakarta
(sebagai laporan)

P:

[ by : Admin ]

PSS Sleman Nego 3 Pemain Asing Baru


Akhirnya PSS resmi menggaet trio pemain asing guna menambah kekuatan tim jelang dimulainya Liga Joss Indonesia 2009/2010 putaran kedua. Pemain yang direkomendasikan coach Yance Metmey tersebut adalah Nkomo Joseph Bertana, Mamadou Diallo, dan Sylla Bamba.Kepastian itu didapat setelah kemarin PSS mampu menahan imbang PSIS di stadion Jatidiri Semarang.

Pemain tersebut bakal langsung di nego dan akan dilihat surat-suratnya karena manajemen tidak ingin nantinya ada masalah administrasi. Selain itu ketiga pemain tersebut juga cukup memberikan kontribusi positif bagi PSS saat menahan PSIS 1-1. Dengan hasil ini, PSS tinggal melakukan pemantapan strategi dan kekuatan tim jelang Derby Jogja melawan PSIM di Stadion Mandala Krida.

[ by : Admin

Friendly Match: PSS Tahan Imbang PSIS

PSS Sleman kembali menunjukkan kesiapannya jelang dimulainya putaran kedua kompetisi Liga Joss Indonesia 2009/2010 dengan menahan imbang tim bertabur bintang PSIS Semarang, kemarin sore di Stadion Jatidiri Semarang (03/02).

PSS yang turun dengan skuad inti plus 3 pemain asing Mamadou Diallo, Nkomo Joseph dan Syella Bamba mampu mengimbangi permainan tim tuan rumah PSIS. Duet M.Eksan dan Mamadou Diallo beberapa kali menyulitkan pertahanan PSIS yang digalang Leke dkk. Namun jelang turun minum babak pertama, lini belakang PSS kurang konsentrasi, akhirnya PSIS berhasil unggul lebih dahulu melalui kaki Reza di menit 43.

Memasuki babak kedua PSS mengganti beberapa pemain seperti M. Eksan dan Anwarudin digantikan oleh Sahid dan Sardi. Hasilnya permainan PSS semakin meningkat. Beberapa kali pergerakan Sahid mampu merepotkan Idrus Gunawan dkk. Namun, di pertengahan babak kedua, salah satu pemain PSS Agus "Awank" Setiawan mendapatkan kartu merah setelah mendapatkan kartu kuning kedua karena melanggar Cristiano Lopez. Tetapi karena ini hanya sebatas ujicoba, Awank tetap keluar lapangan tetapi digantikan Agustiono.

Akhirnya, di menit 85 PSS mampu merubah kedudukan menjadi 1-1 melalui heading stopper Syella Bamba yang ikut maju setelah memanfaatkan tendangan bebas dari Agus Purwoko. Dengan hasil ini coach Yance Metmey sangat puas dengan permainan PSS dan penampilan ketiga pemain asing cukup memuaskan.


APAKAH KAMU TAHU ?
Dengan hasil ini, PSS mampu memperpanjang rekor tak terkalahkan dari PSIS selama 8 tahun.

[ by : Admin ]