Telah Dikunjungi

Free Hit Counter

Link Banner

Program Affiliate Indowebmaker--Program Affiliate Indowebmaker

Libas PSIR 3-1, PSS Bertahan Di Divisi Utama

PSS Sleman akhirnya mampu memperoleh hasil manis dalam laga terakhir Liga Joss Indonesia di Stadion Maguwoharjo Sleman, Selasa (30/3). Tim tuan rumah mampu mengkandaskan tamunya PSIR Rembang dengan skor 3-1 sehingga tetap aman di Divisi Utama.

Pertandingan sore ini berjalan cukup dramatis. Tuan rumah yang tampil dengan penuh percaya diri mampu mengejutkan tamunya dengan gol cepat di menit awal babak pertama. Anwarudin yang bergerak di sektor kiri mampu melakukan krosing dengan cermat yang diteruskan M Eksan dengan heading. Skor berubah 1-0 bagi tuan rumah.

Pemain gelandang PSS, Anang Hadi mampu menggandakan keunggulan setelah berhasil memanfaatkan bola muntah hasil sepakan M Eksan. Skor pun berubah 2-0 pada menit ke-17. Namun keunggulan 2 gol ini tidak berselang lama. Satu menit kemudian, tim tamu berhasil memperkecil ketinggalan.

Berawal dari kesalahan komunikasi antara sang kiper Barep Wahyu dengan pemain belakang, Abda Ali, striker PSIR Lubis Syukur dengan mudah mampu melesakkan bola ke gawang PSS Sleman.

Gol terakhir PSS diciptakan melalui titik putih setelah M Eksan dilanggar oleh Tassiou Baki. M Eksan pun kembali menyumbangkan gol keduanya di menit ke-26. Keunggulan 3-1 ini tidak berubah hingga 45 menit babak kedua berakhir.

Pada babak kedua, banyak peluang emas yang berhasil diciptakan, namun lemahnya penyelesaian akhir, membuat tak satupun gol mampu tercipta. Salah satunya skema cantik antara Mamodou dengan Sahid Widianta. Saat Mamodou berhasil menusuk ke dalam kotak pinalti serta memperdayai lini belakang PSIR, umpan manisnya ke Sahid yang berdiri bebas di depan gawang tidak mampu diselesaikan dengan tenang.

Tercatat satu kartu kuning dikeluarkan wasit Anselmus dari Surabaya kepada pemain PSIR, Tassiou Bako.

Pembina PSS Sleman yang turut menyaksikan laga terakhir ini, Sri Purnomo, mengaku puas dengan torehan para pemainnya. Pihaknya pun berjanji akan membawa PSS ke Liga Super pada putaran mendatang. "Kami puas karena posisi PSS Sleman sudah aman di Divisi Utama. Setelah ini tentunya akan ada evaluasi pemain. Mereka yang bermain bagus akan kami pertahankan. Tujuan kami kedepan, PSS bisa masuk Liga Super," terangnya usai pertandingan.

Sementara pencetak 2 gol PSS dalam pertandingan ini, M Eksan, mengaku sangat bersyukur dan bangga gol yang dibuatnya. Dirinya pun siap untuk terus membela PSS Sleman jika masih dibutuhkan di tahun depan. "Ya, sangat termotivasi. Saya puas dan saya bersyukur. Kalau masih dibutuhkan, saya siap membela PSS Sleman kembali," ujarnya kepada KRjogja.com.

Suasana kekeluargaan suporter juga terlihat pada pertandingan ini. Suporter PSIR ikut bergabung bersama dengan suporter PSS dan terus menyanyikan lagu-lagu kebanggan Slemania. Bahkan, usai pertandingan, Slemania nampak mengejar para pemain PSS untuk berfoto bersama dan meminta kenang-kenangan.

Tentukan Nasib, PSS Sleman "All Out" Lawan PSIR

Laskar Elang Jawa harus mampu tampil maksimal dalam laga penutup Liga Joss Indonesia sore nanti (30/3) saat menjamu PSIR Rembang. Laga ini juga akan menjadi laga penentu bagi tuan rumah, apakah akan bisa bertahan di Divisi Utama atau turun kasta ke Divisi Satu.

Dengan 19 point dari 19 laga yang sudah dilakoninya, PSS Sleman hanya berada satu tingkat dari juru kunci, Persiku Kudus yang memiliki 18 point. Kemenangan melawan PSIR ini pun menjadi syarat mutlak untuk tetap bertahan di Divisi Utama dan membenamkan Persiku ke jurang degradasi. "Intinya, nanti kami harus menang. Pasca ditahan imbang Persiku kemarin, kami juga sudah melakukan evaluasi dan sekarang kami sudah siap bertempur habis-habisan," tandas Manager Tim PSS Sleman, Drs Rumadi Selasa (30/3) pagi.

Apalagi, pada saat yang bersamaan, Persiku Kudus juga akan melakoni laga terakhirnya melawan PSIM. Jika laga PSS melawan PSIR nanti sore hanya bermain imbang, sementara Persiku mampu mengandaskan PSIM, maka sudah dipastikan PSS Sleman akan turun kasta. Namun, ketika laskar Elang Jawa ini mampu memenangkan pertandingan, maka klub kebanggaan masyarakat Sleman ini aman untuk bertahan di Divis Utama.

Sementara dari sisi komposisi pemain, PSS Sleman nampaknya masih kesulitan untuk mencari gelandang tengah. Pasalnya, gelandang andalannya Agus Setiawan harus absen dalam laga terakhir kali ini karena akumulasi kartu kuning. Sedangkan performa tiga legiun asingnya juga nampak menurun tajam pasca ditinggalkan Yance Metmey.

"Kemarin pelatih masih belum menentukan pengganti Awang (Agus Setiawan.red). Namun itu tidak masalah, tinggal nanti skema permainan yang harus dikuasai. Kita akan mengintensifkan Grandong (Agus Purwoko.red) untuk menyerang dari sayap kanan serta umpan-umpan matangnya ke lini tengah. Tinggal nanti Nkomo dan Eksan harus mampu menyelesaikan sentuhan akhir," jelas Rumadi.

[ by : Admin/greenfort ]

PSS Maksimalkan Laga Terakhir

PSS Sleman akan berusaha keras memaksimalkan laga terakhir kompetisi Liga Utama PSSI Grup III untuk menghindari degradasi. Artinya, saat menjamu PSIR Rembang di MIS, Selasa (30/3) sore ini, kemenangan menjadi sesuatu yang mutlak.

Pelatih PSS, Singh Bettay kembali menegaskan tekadnya untuk memenangi laga pamungkas ini. Guna merealisasikan tekad tersebut, ia mengaku telah melakukan pembenahan tim, termasuk menyiapkan Patrick untuk menggantikan Awang.

Singh juga berharap dukungan dari supporter militan PSS (Slemania) akan banyak membantu kinerja anak buahnya.

Manajer tim PSS, Drs Rumadi menambahkan, pembenahan mental juga telah dilakukan oleh manajemen PSS. Salah satunya, Minggu malam menggelar doa bersama, di samping meningkatkan motivasi agar pemain benar-benar fokus menghadapi laga hidup mati yang sangat menentukan ini.

PSS Sleman Pikul Beban Berat

PSS Sleman memikul beban berat saat meladeni Laskar Dampo Awang, PSIR Rembang pada laga pamungkas pada musim ini di stadion Maguwoharjo (MIS), Selasa (30/3). Hal itu diakui oleh pelatih PSS, Singh Bettay.

Pelatih yang menggeser posisi Yance Metmey tersebut mengakui adanya beban berat yang cukup akan mengganggu laga kali ini. Namun dirinya telah meminta kepada anak asuhnya untuk bermain lepas dan maksimal.

"Ya, harapan kami lolos dari degradasi sepertinya memang sangat berat sekali. Namun anak-anak tetap termotivasi. Kami akan bermain normal seperti biasanya. Inilah kesempatan terakhir kami untuk mencoba lepas dari jerat degradasi," katanya, Senin (29/3).

Pria asal Papua tersebut mengaku beban berat untuk lepas dari jurang degradasi memang sempat membuat anak asuhnya sedikit mengalami gangguan saat latihan akhir-akhir ini.

Karenanya dirinya menerapkan latihan ringan dan kembali menata mental pemain yang sebagian besar masih muda tersebut untuk mampu melepas ketegangan saat melawan PSIR Rembang dihadapan puluhan ribu Slemania yang direncanakan akan mengerahkan anggota dari Laskar serta Korwil untuk dapat memberikan dukungan langsung secara total kepada PSS.

Selain itu, usaha berupa doa bersama supporter, simpatisan dan juga manajemen, Minggu (28/3) malam diharapkan memantapkan langkah pemain untuk mampu bermain maksimal dalam laga tersebut.

"Mereka justru nantinya akan mampu tampil lepas alias 'nothing to lose'. Tak ada lagi beban berat seperti laga-laga sebelumnya, meskipun kami tetap harus memberikan kemenangan untuk supporter pada pertandingan kandang terakhir ini," jelas dia.

( by: Admin/GreenFort )

Jamu PSIR, PSS Tanpa Awang

Gelandang PSS Sleman, Awang Agus Setiawan dipastikan absen pada pertandingan terakhir Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia Grup III, saat PSS menjamu PSIR Rembang di stadion Maguwoharjo. Laga ini bakal menentukan nasib 'Laskar Sembada' apakah akan bertahan di Divisi Utama atau terdegradasi.

Manajer tim PSS, Drs Rumadi ketika ditemui di stadion Maguwoharjo kemarin mengatakan, Awang tak bisa main karena akumulasi 2 kartu kuning saat lawan Persiram dan Persiku. Meski Awang absen, pemain lain siap tampil. Termasuk tiga legiun asingya (Sylla Bamba, Nkomo Joseph dan Mamadou Diallo). Hanya ada satu target yang diusung dalam laga besok, yakni 'menang'.

Pelatih PSS, Singh Bettay mengaku telah menyiapkan beberapa pemain untuk menggantikan posisi Awang. Bila perlu ia akan mengubah komposisi pemain. Secara terpisah ketua Slemania, R Supriyoko mengingatkan, PSS harus menentukan sendiri nasibnya. Artinya besok sore PSS harus menang sehingga tak terpengaruh oleh hasil pertandingan lain, terutama PSIM kontra Persiku Kudus.

Jika hanya seri, PSS memang masih mungkin aman asal Persiku kalah atau hanya seri dengan PSIM. Kalau PSS seri dan Persiku menang, berarti 'tamat'. Untuk itu ia berharap, segenap elemen tim membangkitkan semangat pemain agar tampil maksimal. Saat melawan Persiku, PSS yang telah dipersiapkan dengan khusus dan tidak dibawa ke Papua ternyata mainnya tak maksimal. Akibatnya, gagal merebut kemenangan.

( by: Admin / Green Fort )

PSS Sleman Masih Bisa Selamat

Nasib PSS Sleman di kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia Grup III belum 'tamat'. Laskar Sembada masih bisa selamat dari degradasi asal mampu mengalahkan PSIR Rembang pada pertandingan terakhir, Selasa (30/3) mendatang di stadion Maguwoharjo Sleman.

Manajer PSS Drs Rumadi mengaku kecewa dengan hasil saat melawan Persiku Kudus, karena kemenangan 1-0 hapus di 10 menit terakhir. Menghadapi pertandingan melawan PSIR yang notabene lebih berat, pemain harus lebih fokus.

Hasil seri sangat riskan buat kubu PSS, karena kalau Persiku bisa menang atas PSIM di waktu yang sama, maka PSS akan degradasi. "Satu hal yang harus digarap pelatih adalah bagaimana setelah kita unggul bisa mempertahankan kemenangan itu sampai akhir pertandingan," ungkapnya.

Pelatih PSS, Singh Bettay menyadari pentingnya kemenangan pada laga mendatang. Untuk mewujudkannya ia terus mengintensifkan persiapan. "Jangan sampai itu menjadi pertandingan terakhir PSS di Liga Utama PSSI tahun ini," kata mantan pemain Perkesa Mataram tersebut.

( by: Admin / Green Fort )

Manajemen, Pemain PSS dan Slemania Gelar Doa Bersama

Prestasi PSS Sleman tim kebanggaan Slemania benar-benar sedang dalam kondisi kritis. Totalitas dan loyalitas supporter sendiri sedang di uji. Dengan keadaan seperti ini, manajemen PSS akan menggelar doa bersama jelang laga melawan PSIR Rembang di Mess PSS Kompleks stadion Maguwoharjo, Minggu malam bersama dengan pemain dan supporter.

Diharapkan juga kehadiran rekan-rekan semua khususnya teman-teman penggurus dan anggota 'Laskar Slemania Green Fort' Koordinasi Wilayah SM (Seyegan Minggir) dan GM (Godean Moyudan) dalam latihan PSS nanti sore di stadion Maguwoharjo Sleman. Mari bersama-sama kita beri dukungan moril dalam latihan terakhir PSS nanti sore.

"Jangan Pernah Lelah Mendukung PSS Apapun Keadaannya"

( by: Pengurus Laskar Slemania Green Fort )

Ditahan Persiku, Posisi PSS Kritis

PSS kini dalam kondisi 'kritis' setelah ditahan Persiku Kudus dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia Grup III di stadion Maguwoharjo (MIS), Jumat (26/3) kemarin. Dengan hasil itu maka nasib PSS akan ditentukan dalam pertandingan terakhir melawan PSIR Rembang pada Selasa (30/3) mendatang.

Tampil harus menang, PSS dibabak pertama justru bermain tegang, serangan yang dibangun banyak kandas karena serangan salah passing dan mudah dibaca lawan. Sedang Persiku dengan umpan-umpan zone sering mengancam pertahanan PSS, namun babak pertama skor masih 0-0.

Di babak kedua serangan PSS mulai hidup dengan masuknya Anwarudin yang menggantikan Sardi berhasil membuat serangan dari sektor kiri lebih efektif. M Eksan akhirnya berhasil membawa PSS unggul 1-0 pada menit ke-57. Gol berawal dari umpan lambung dari tengah oleh Nkomo kepada Mamadou. Bola berhasil di heading Mamadou dan menuju M Eksan yang berdiri bebas, dengan tembakan keras menghujam jala Persiku yang dijaga Prahita, skor 1-0.

Unggul 1-0 PSS nampak fokus pada barisan pertahanan, hal ini justru menjadi bumerang buat PSS, karena Persiku berhasil mengendalikan serangan. Menit ke-80 Persiku berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Chrintian Becatal. Gol berawal dari tembakan bebas yang di ambil Abong dan berhasil melewati pemain belakang PSS yang berdiri berjajar, bola akhirnya dipotong oleh Becatal yang menjadikan skor imbang 1-1.

Sisa waktu 10 menit para pemain Persiku banyak mengulur-ulur waktu dengan menjatuhkan diri ataupun membuang bola sehingg pertandingan akhirnya berakhir 1-1 sampai pertandingan usai.

Pelatih PSS Singh Bettay seusah pertandingan mengatakan, para pemain PSS bertahan setelah unggul 1-0 sehingga dapat dimanfaatkan pemain Persiku, "padahal sudah saya intruksikan untuk tetap menyerang namun gagal. Mungkin beban harus menang juga membuat permainan PSS tak sebaik sebelumny," kata asisten pelatih sekaligus pelatih PSS, Singht Bettay.

( by: Admin / Slemania Green Fort )

Persiram 2 vs 0 PSS Sleman

PSS Sleman kembali gagal mencuri poin di Papua dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia 2009/2010 di Stadion KM10 Sorong Papua menghadapi Persiram Raja Ampat. PSS dikalahkan tuan rumah Persiram 2-0 tanpa balas melalui sontekan Titus Bonai pada menit 44 dan 75.

Dengan hasil ini Persiram Raja Ampat terus menunjukkan dominasinya di pentas kompetisi kasta kedua musim ini. PSS sendiri dengan hasil akan membuat PSS kembali harus berjuang keras untuk lolos dari jurang degradasi.

Sejak awal peluit dibunyikan, Persiram terus menyerang pertahanan PSS melalui sisi sayap. Sedangkan permainan tim PSS sendiri tampil buruk dan terkesan kurang terbuka. Komunikasi antar pemain PSS Sleman nyaris tidak ada, PSS cenderung bermain kurang kompak dan sama sekali tidak ada kerjasama antar lini. Kondisi demikian ini, dimanfaatkan Bonai dan kawan-kawan untuk tampil lebih menyerang.

Selanjutnya PSS akan menggelar dua partai kandang terakhir di Liga Joss menghadapi Persiku Kudus (26/03) dan PSIR Rembang (30/03) di Stadion Maguwoharjo Depok Sleman.

"Jangan Pernah Lelah Mendukung PSS Apapun Keadaannya"

[ by : M.Fajar / Slemania Green Fort ]

Slemania Sayangkan Manajer Tim PSS

Slemania menyayangkan langkah manajer tim PSS yang membawa pemain-pemain lapis kedua ketia bertandang ke Papua. Lahkah tersebut dinilai sebagai 'kalah sebelum bertanding'. Bisa juga, tidak serius menjalankan roda kompetisi Divisi Utama PSS. Begitu pendapat ketua Slemania, R Supri Yoko saat dihubungi, Sabtu (20/3) kemarin.

Menurut Supri Yoko, kalau itu bagian dari strategi, jelas sangat tidak tepat. Karena dalam dua laga tandang tersebut PSS bakal sulit untuk merebut poin. Padahal PSS sangat membutuhkan tambahan poin. Jika nanti PSS kalah lagi melawan Persiram dengan selisih gol yang telak, akan merepotkan PSS saat main di kandang. Kalah 4-0 dari Perseman saja membut selisih gol PSS kini menjadi minus banyak.

Yoko mengakui walaupun PSS nanti kalah dengan Persiram namun bila menang lawan Persiku di kandang, PSS masih bisa selamat dari degradasi. Tetapi kalau kalah PSS bakal habis. Berbeda jika PSS tetap tampil dengan materi terbaiknya. Mungkin saja merebut satu poin dan itu akan meringankan beban PSS di kandang.

Maka ia berharap PSS dalam pertandingan Senin (22/3) besnk bisa merebut poin dari Persiram. Sedang pemain PSS yang kini disimpat harus betul-betul bisa mengefektifkan latihan agar bisa memenangkan pertandingan melawan Persiku Kudus dan PSIR Rembang.

Dari Sorong pelatih PSS, Singh Bettay menyatakan, menghadapi Persiram, skuad nya akan berusaha keras merebut poin. Timnya akan tampil dengan pola berbeda. Jika saat melawan Perseman menggunakan formasi 3-5-2, melawan Persiram akan memakai pola 4-3-3 dengan harapan PSS bisa tampil lebih baik.

( by: Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

PSS Sleman Takluk Atas Perseman

PSS Sleman akhirnya harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Perseman Manokwari dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia Grup III di stadion Sanggeng, Manokwari dengan skor cukup telak 4-0. Pertandingan yang digelar dibawah guyuran hujan lebat ini merupakan kemenangan terbesar Perseman sekaligus kekalahan terbesar PSS dimusim ini.

Tanpil tanpa didampingi pelatih kepala, Safrudin Fabanyo, Perseman langsung bermain menyerang. Hasilnya, pertandingan baru berjalan 2 menit, pemain belakang Yanche Aronggear menggetarkan gawang PSS yang dijaga Didik Wisnu. Hanya berselang 5 menit, giliran Nasution Karubaba menggandakan keunggulan tuan rumah berkan tendangan volinya dari luar kotak penalti.

Unggul 2-0, skuad Perseman yang dikomandoi Paulus Krey dkk terus membombardir pertahanan PSS. Sejumlah peluang tercipta dari Benny Erari, Reginaldo dan Nasution Karubaba. Sedangkan, PSS hanya sesekali mengancam gawang Perseman yang dijaga Budi Kimko lewat serangan balik. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Perseman tak mengendurkan serangan. Pemain pengganti, Ishak Fakdawer yang masuk pada menit ke-65 menggantikan Benny Erari tampil apik. Baru masuk ia langsung memperbesar keunggulan setelah melewati beberapa pemain belakang PSS. Tendangannya pada menit ke-75 tak mampu dijangkau kiper PSS. Hanya berrelang 1 menit, Ishak kembali menggetarkan jala gawang Didik hasil bola tendangan sudut Paulus Krey pada menit ke-79 menyentuh badannya dan masuk ke gawang PSS. Skor 4-0 bertahan hingga akhir pertandingan.

Selanjutnya PSS masih menyisakan satu laga tandang menghadapi Persiram Raja Ampat (22/3) dan dua laga kandang yang menjadi titik penentuan untuk menghindari zona degradasi menghadapi Persiku Kudus (26/3) dan PSIR Rembang (30/3).

by: Admin Slemania Green Fort (M.Fajar)

PSS Targetkan Curi Poin di Papua

Dua laga tandang yang dilakoni PSS Sleman ke Papua merupakan laga yang sangat sulit. Pasalnya, dua tim asal Papua, Perseman dan Persiram, mampu memporak-porandakan PSS dikandang saat putaran pertama lalu. Namun, Laskar Sembada dituntut harus mencuri poin untuk bisa memudahkan jalan menjauhi zona degradasi.

Posisi PSS Sleman saat ini tepat berada satu tingkat dari dasar klasemen. Keinginan untuk bisa mengamankan posisi dalam Divisi Utama akan sulit terpenuhi jika dua laga tandang ke Papua tidak menghasilkan poin. PSS akan melawan Perseman pada tgl 18 Maret 2010 dilanjutkan laga melawan Persiram tgl 22 Maret 2010.

Pada putaran pertama, saat PSS menjamu 2 tim tersebut, tim Super Elang Jawa ditundukkan Persiram dan ditahan imbang Perseman 1-1. Saat itu, pemain yang diturunkan adalah skuad utama dan kini saat bertandang ke Papua, pemain yang dibawa justru pemain pelapis. Sehingga keinginan PSS untuk bisa mencuri poin, menjadi satu kesulitan tersendiri. "Kami tetap optimis meski pemain yang kami bawa adalah pemain pelapis karena stok pemain yang sangat mepet. Mencuri poin adalah target kami," ujar manajer tim PSS, Drs Rumadi, Selasa (16/3).

Dipakainya pemain pelapis ini, lanjut Rumadi, untuk menjaga stamina serta mempersiapkan dua laga terakhir di kandang. Mengingat, laga tandang ke Papua dengan laga kandang yang tersisa, memiliki jeda waktu yang sangat pendek.

"Pemain utama kami siapkan untuk dua laga kandang tersisi. Kami tidak ingin dua laga kandang nanti tidak menjadi optimal. Tetapi kami juga sangat yakin, permainan pemain pelapis ini juga tidak kalah tangguhnya dengan pemain utama. Hanya saja mereka kurang diberi kesempatan untuk menunjukkan kebolehannya," papar Rumadi.

Paska dipecatnya Yance Metmey dari kursi pelatih beberapa waktu lalu, kini arsitek PSS Sleman ditangani oleh mantan asisten Yance, yakni Singh Betay. Dua laga tandang ke Papua ini pun menjadi titik evaluasi bagi sang pelatih baru ini.

( by: Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Yance Metmey Berontak

Mantan Pelatih PSS Sleman, Yance Metmey memberontak. Ia tak puas dengan cara pemberhentiannya sebagai pelatih kepala tim squad Super Elang Jawa. Menurut dia, alasan pemecatan tidak jelas. Kalau alasannya isu suap, ia menantang siap dilakukan 'Sumpah Pocong'.

Ditemui di sebuah rumah makan dekat stadion Maguwoharjo, Sabtu (13/3) kemarin, Yance mengatakan, salah satu resiko pelatih sepak bola adalah diberhentikan dan ia siap menerima itu. Namun menurutnya, yang dilakukan manajemen PSS dinilainnya tidak profesional. Seharusnya ia dipanggil dulu dan dimintai keterangan. Selain itu, sebelum diberhentikan seharusnya ada peringatan lebih dulu.

Kalau alasan ia gagal mencapai target dalam dua laga lawatan di Jatim, dirinya dapat menerima. Tetapi kalau dalihnya ia bisa disuap jelas tidak masuk akal. Selama ini ia membentuk tim PSS dengan pemain-pemain lokal dan kini mulai bisa bersaing di kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia.

Jadi, kalau alasan timnya jelek juga kurang masuk akal. Untuk itu ia akan mencari siapa yang menebar isu suap. "Saya akan beri Rp 100 juta bagi siapa saja yang bisa membuktikan kalau saya kena suap," tantangnya. Yance juga kecewa dengan asistennya, Singh Bettay dan Taufik, yang tetap berada di PSS.

( by : Admin 2 oleh Cah Slemania Green Fort )

PSS Sleman Taklukan PSMP 2-1

Tuan rumah PSS Sleman akhirnya penuhi ambisi meraup poin penuh setelah mengandaskan perlawanan tamunya PSMP Mojokerto dengan skor tipis 2-1 dalam laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia di stadion Maguwoharjo Sleman, Sabtu (13/3).

Permainan kedua tim berjalan cukup dramatis. Tertinggal 0-1 pada menit awal babak pertama, membuat permainan PSS Sleman dawn. Gol Carlos Uben meneruskan heading rekannya dari sepakan pojok justru membangkitkan permainan PSMP hingga menit akhir babak pertama.

Tuan rumah sendiri baru bisa menyamakan pada injury time babak pertama melalui tendangan Mamadou Diallo dari sisi kanan pertahanan PSMP yang melesat ke pojok kiri gawang PSMP. Kondisi ini membantu meningkatkan motivasi M Eksan dkk pada babak kedua. Namun, pengawalan ketat yang diberikan pemain PSMP membuat pemain PSS nampak kepayahan. Kokohnya pertahanan PSMP ditunjang permainan apik kipernya, Aris Noviandi dengan menggagalkan serangan yang dibangun oleh M Eksan dkk.

Perjuangan tim 'Super Elang Jawa' PSS Sleman ini pun membuahkan hasil. Lima menit jelang laga usai, yakni menit ke-87, Sylla Bamba mampu membawa kemenangan bagi PSS Sleman setelah tendangan kerasnya melesat di pojok kiri bawah gawang PSMP. Kedudukan 2-1 pun tidak berubah hingga wasit Amad Suparman dari Bandung meniup peluit panjangnya.

Empat buah kartu kuning dikeluarkan wasit, yakni untuk Wahyu Setianto, Redi Supriyanto dan Tomy Triono dari kubu PSMP, sementara satu kartu kuning lagi bagi pemain tuan rumah, Awank Agus Setiawan.

Sementara mamajer tim PSS Sleman, Drs Rumadi mengaku gembira atas kemenangan ini. Sehingga ini mampu menjadi modal bagi tim PSS untuk berjuang dari degradasi. "Akhirnya kami bisa bernafas lega. Ini berkat perjuangan para pemain yang pantang menyerah. Saat ini, kami akan berjuang untuk keluar dari zona degradasi," terangnya.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

PSS Terancam Tak Bisa Gelar Pertandingan

Keputusan Mangement skuat Super Elang Jawa PSS Sleman, untuk memberhentikan Yance Matmey dari kursi pelatih, Kamis (11/3) malam, dipastikan membawa petaka. Skuad Super Elja, dipastikan bakal tidak bisa menggelar laga kandang melawan Mojokerto Putra, Sabtu (13/3) di stadion Maguwoharjo Sleman, dalam Lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia 2009/2010.

Dua asisten pelatih PSS, Singhbetay dan Taufik mengancam bakal memboikot dan tidak akan mendampingi laga Sabtu (13/3) besok. "Kami tetap memegang teguh komitmen untuk tetap bersama. Kalau saya diminta untuk mendampingi tim, ya saya harus dapat kejelasan mengenai status Yance dan alasan pemberhentikan dia," kata asisten pelatih PSS, Singhbetay, Jumat (12/3).

Sementara dalam aturan BLI yang mengatur pelaksanaan pertandingan menisyaratkan jika pertandingan tidak bisa digelar jika salah satu tim tidak dihadiri oleh pelatih, ataupun asisten pelatih yang mendampingi tim. Tanpa keberadaan pelatih dan asisten pelatiq maka pertandingan tidak bisa digelar.

Manajer tim PSS, Drs Rumadi, mengatkan manajemen telah mendapat kepastian jika Singhbetay mau mendampingi PSS saat menjamu Mojokerto Putra dan menggantikan posisi yang ditinggalkan Yance Matmey, yg diberhentikan karena gagal memenuhi target.

"Tidak mungkin, dia sudah setuju mendampingi tim melawan Mojokerto Putra," timpal Rumadi. Rumadi sendiri mengaku untuk pertandingan melawan laskar Mojopahit, manajemen telah menyerahkan tim sepenuhnya kepada Singhbetay dan manajer teknik Bambang Nurjoko.

( by : Admin 3 / Slemania Green Fort )

Laga Lanjutan, PSS Sleman Di Tekuk Persibo 2-1

Hasil akhir laga antara PSS Sleman melawan Persibo Bojonegoro setelah lanjutan babak kedua digelar pagi ini (10/3) di stadion Maguwoharjo Sleman berakhir untuk kemenangan tim tamu. Gol kemenangan Persibo dilesakkan Perry Sahkolie melalui titik penalti pada menit ke-58.

Sebelumnya, laga ini sempat tertunda saat masa jeda babak pertama akibat sambaran petir yang terjadi disekitar stadion. Setelah ditunda 2x15 menit, pihak pengawas pertandingan akhirnya memutuskan menunda pertandingan dan menggelar laga lanjutan babak kedua pagi hari tadi.

Pada babak pertama kemarin, hasil imbang 1-1 hanya mampu diraih oleh tim berjuluk Super Elang Jawa. Bahkan, gol pertama di cetak oleh Persibo pada menit ke-7 melalui tendangan keras Kukuh Andriono dari luar kotak penalty. PSS berhasil menyamakan kedudukan 10 menit kemudian yakni pada menit ke-17 dari titik penalti. M Eksan yang bertindak sebagai algojo pun mampu menggetarkan gawang Persibo yang dijaga Heri Prasetyo.

Memasuki babak kedua tadi pagi, tim tamu langsung menggebrok dengan serangan bertubi-tubi ke lini pertahan PSS Sleman. Solorun pemain Persibo, M Irfan, sangat merebotkan kubu PSS, bahkan mantan pemain PSIM inipun selalu mendapatkan pengawalan ketat pemain belakang PSS, Fachrudin.

Petaka bagi tuan rumah muncul setelah kiper Barep melanggar M Irfan di dalam kotak penalti. Wasit Fahri Albar dari Ternate pun langsung menunjuk titik putih. Peluang ini tidak disia-siakan oleh Persibo, Perry Sahkolie pun melesakkan tendangan penalti disudut kiri gawang pada menit ke-58.

Manager PSS Sleman, Drs Rumadi mengaku, secara materi timnya kalah dari Persibo. Selain itu, ketidak cermatan pemain dalam melancarkan serangan juga menjadi faktor kekalahan tersebut. "Saya tidak tahu mau bilang apa. Yang jelas, ini kita ambil hikmahnya serta intropeksi bagi seluruh tim. Baik pelatih, pemain maupun management," tandas usai bertandingan.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Babak Kedua PSS vs Persibo Digelar Besok Pagi

Lanjutan babak kedua pertandingan antara tuan rumah PSS Sleman melawan Persibo Bojonegoro di stadion Maguwoharjo Sleman akhirnya ditunda dan digelar ditempat yang sama besok pagi, Rabu (10/3) pukul 8 pagi. Hujan deras disertai petir yang menyambar membuat Panitia Pelaksana tidak bisa mengambil resiko jika pertandingan tetap diteruskan.

Meskipun telah ditunda selama 2x15 menit setelah turun minum, namun kondisi cuaca di wilayah stadion Maguwoharjo tetap tidak berubah. Bahkan intensitas petir yang menjadi faktor utama ditundanya pertandingan babak kedua tetap tidak berkurang.

"Setelah pengawas pertandingan dan manajer kedua belah tim berunding akhirnya kita sepakat untuk menunda pertandingan babak kedua dan digelar besok pagi ditempat ini," ujar Pengawas Pertandingan Badan Liga Indonesia, Nikodemus dalam jumpa pers di stadion Maguwoharjo, Selasa (9/3) petang. Pertandingan disepakati dimulai pada pukul 8 pagi dan dimulai pada menit ke 46. Pertandingan ini juga digratiskan bagi para Slemania dan masyarakat sekitar yang ingin menyaksikan laga lanjutan ini.

Sementara pelatih PSS Sleman, Yance Metmey mengungkapkan penundaan ini jelas berpengaruh pada kondiri fisik pemainnya. "Kita harus melawan PSMP pada Sabtu besok, sementara kita juga harus main lagi besok pagi sehingga anak-anak tidak cukup banyak waktu istirahat. Namun kita tetap akan bermain optimal besok pagi," ujarnya.

Seperti telah di informasikan sebelumnya, hingga 45 menit babak pertama berakhir, tuan rumah PSS Sleman hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Persibo Bojonegoro.

Gol pertama dicetak dari kubu lawan melalui tendangan keras Kukuh pada menit ke-7. Sepakan mantan pemain PSS ini tepan dipojok kanan gawang yang dijaga oleh Barep. Namun sepuluh menit kemudian, tim tuan rumah mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah M Eksan dilaggar oleh kiper Persibo, Heri Prasetyo di dalam kotak pinalti. Wasit Fahri Albar dari Ternate pun memberikan hadiah penalti yang mampu dilesakkan dengan mantap oleh M Eksan pada menit ke-17.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Korban Supporter atau Supporter Korban

Apa reaksi Anda saat bersantai menyaksikan berita di televisi lalu sejurus kemudian disuguhi informasi yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk dengan melakukan pelemparan ke tengah lapangan dan melakukan pembakaran di beberapa titik di tribun stadion? Kaget atau malah berkata pada diri sendiri “ah Liga Indonesia, sudah biasa”.

Belum selesai disana, esok harinya terbitlah berita di koran yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk karena timnya kalah dan lain sebagainya yang tentu menyudutkan kelompok yang berulah itu. Adilkah? Mungkin ya, mungkin tidak.

Loh kok? sudah jelas mereka yang berbuat karena timnya kalah, supporter di Indonesia mana ada yang dewasa? Mungkin demikian pandangan masyarakat umum dan saya tidak dalam posisi untuk menyangkal hal itu, tetapi boleh kiranya saya mengungkapkan sudut pandang lain yang mungkin bodoh dan sangat sederhana, tetapi bukankah ide yang paling sederhana terkadang jawaban tepat?

Menurut saya sungguh picik jika kita sekadar menonton, mendengar atau membaca berita sebuah kerusuhan di tempat yang damai lalu dengan mudahnya menghakimi “ah payah ah, dasar supporter kampungan” (terlebih Anda adalah penggemar atau penggila sepak bola tetapi tidak pernah datang ke stadion alias terlalu senang dengan sepak bola luar negeri alias tidak suka atau mungkin tidak peduli dengan perkembangan sepak bola domestik).

Suka tidak suka, peristiwa pelemparan atau pembakaran di dalam stadion di Indonesia adalah cerita lama yang terus berulang-ulang bahkan sejak jaman kompetisi perserikatan dan galatama masih berjalan masing-masing. Terkait hal ini, tentu kita semua juga tahu bahwa berbagai usaha berbentuk himbauan kepada supporter agar berlaku tertib mungkin setiap tahun ada spanduk atau flyer yang dibagikan disekitar stadion. Lalu mengapa tidak ada perubahan? pasti ada yang salah disini.

Bukan saya mau bersikap sok tahu, tetapi saya ceritakan sedikit yang terjadi di stadion mungkin hampir di seluruh Indonesia:
1. Tahukah Anda jika banyak petugas keamanan yang datang ke stadion tetapi matanya tertuju kepada lapangan pertandingan dan bukan mengawasi penonton?
Ini sebetulnya kesalahan kecil, tetapi berdampak besar. Kenapa, karena sebetulnya saat petugas keamanan mengawasi supporter sepanjang pertandingan, maka letupan-letupan kecil yang ada bisa langsung terdeteksi.

2. Tahukah Anda ada larangan membawa air dalam kemasan (botol) tetapi banyak sekali pedagang yang berjualan air mineral dalam kemasan (botol) berkeliaran di areal tribun penonton?
Terkesan aneh, botol minuman tidak boleh masuk, tetapi pedagang bebas berkeliaran. Tanya kenapa?

3. Tahukah Anda jika tiket pertandingan biasanya di cetak lebih sedikit dari kapasitas stadion, tetapi banyak penonton tanpa tiket yang bisa masuk ke stadion dengan membayar sejumlah uang kepada oknum petugas yang berakibat sesaknya stadion bahkan bisa meluber ke sisi lapangan.
Ini fakta! silakan Anda bertanya kepada teman yang suka datang ke stadion, jawabnya pasti sama. Bagaimana kenyamanan menonton yang menjadi hak pemilik tiket akan tercipta jika hal seperti ini terus terjadi.

4. Tahukah Anda, ada pagar tinggi yang menjadi pemisah antara petugas keamanan dan penonton di stadion?
Jika terjadi suatu keadaan chaos karena segelintir orang yang terlihat adalah segerombolan kelompok supporter melawan sejumlah petugas keamanan saling serang.

5. Tahukah Anda, saya jarang sekali melihat petugas keamanan yang ditempatkan di areal supporter, jika sekalinya ada, jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah supporter.
Percaya atau tidak, supporter memiliki kemampuan untuk menghancurkan tembok lantai stadion dan menjadikannya sebagai alat untuk menyerang. Percaya atau tidak juga, supporter juga sangat mudah untuk mengumpulkan beragam plastik dan kardus bekas yang ditinggalkan pedagang untuk dibakar.

Menilik lima hal yang saya sebutkan di atas sebetulnya peranan panpel dan petugas keamanan untuk menciptakan iklim stadion yang kondusif sebenarnya sangat dominan, JAUH LEBIH DOMINAN DIBANDING SUPPORTER ITU SENDIRI. Kenapa, karena jika di telusuri lebih dalam lagi supporter ternyata hanyalah korban dari sebuah sistem yang tidak dijalankan dengan baik atau jika mau lebih ekstrim kita katakan saja SISTEM YANG SALAH.

Salah bagaimana? Tentu salah..!!! petugas keamanan ada, sistem untuk masuk ke stadion yang memakai tiket sudah diterapkan tetapi, kok bisa ya oknum petugas disogok sehingga penonton tanpa tiket bisa masuk yang berakibat menonton tidak nyaman penuh sesak? kok bisa ya ada pedagang berkeliaran menjual hal-hal yang dilarang di pintu masuk stadion? kok bisa ya petugas keamanan yang ditempatkan di tribun penonton sedikit? padahal letupan kerusuhan itu biasanya berawal dari sana.
Kalau sudah membaca seperti ini, apa masih mau menyebut supporter biang kerok kerusuhan? saya sih lebih melihat supporter adalah korban dari sebuah sistem yang tidak berjalan mulus dan sistem inilah yang harus diperbaiki dan disorot habis-habisan, karena jika menyorot supporter saja, sekali lagi saya menilai supporter adalah korban.

Lalu bagaimana dengan oknum supporter? loh bukankah negara ini negara hukum? TEGAKAN HUKUM, TANGKAP PERUSUH, PROSES SESUAI DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.

SEKALI LAGI SAYA TEKANKAN, SUPPORTER ADALAH KORBAN DARI SISTEM YANG TIDAK BERJALAN DENGAN BAIK…!!!

[ by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort ]

Supporter Bentrok, PSS Berhasil Curi Poin Di Blitar

Perhelatan tim-tim Divisi Utama dalam Liga Joss Indonesia 2009/2010 kembali terjadi kerusuhan. Di stadion Gelora Supriyadi kota Blitar, pertandingan di grup III antara tuan rumah PSBI Blitar menjamu tamunya PSS Sleman berakhir ricuh.

Ratusan supporter dari dua klub terlibat bentrokan sengit. Mereka melakukan aksi saling lempar batu di dalam tribun stadion. Beruntung, aksi ini dapat segera di minimalisir oleh aparat kepolisian. "Dua orang supporter PSBI kita amankan. Mereka kami tengarai sebagai provokator," ujar Kabag Ops Polresta Blitar Kompol Sujono, Jumat (5/3) petang.

Kerusuhan ini pecah setelah striker PSBI Blitar Muhammad Arifin alias Ucok gagal mengeksekuri hadiah pinalti di depan gawang PSS Sleman yang dijaga oleh kiper kawakan Barep Wahyu pada tambahan waktu akhir babak kedua. Skor imbang 1-1 membuat ratusan supporter tim PSBI Blitar berjuluk Singolodro mengamuk.

Para supporter PSBI menyerang supporter PSS Sleman, Slemania dengan lemparan batu. Serangan ini kemudian di balas oleh Slemania. Para Slemania memungut batu-batu bekas lemparan, kemudian melemparkannya ke arah supporter PSBI Blitar yang turun kelapangan. Setelah petugas membubarkan para supporter PSBI, kemudian mengawal para Slemania keluar stadion.

Pertandingan antara tuan rumah PSBI menjamu PSS Sleman sendiri berlangsung sengit. Tuan rumah unggul lebih awal melalui tendangan Bambang PJ pada menit ke 65. Keunggulan diawal babak kedua ini tidak bertahan lama setelah dibalas oleh striker PSS, Mamadou Diallo pada menit ke-70.

Pertandingang dengan skor akhir imbang 1-1 itu yang dipimpin wasit Didik Wahyudi mengeluarkan satu kartu kuning untuk pemain PSS Anang Hadi S dan satu kartu merah pada pemain PSS Nkomo Joseph setelah menerima kartu kuning kedua menit ke-83. Akibatnya Nkomo tidak bisa tampil dalam laga lanjutan PSS dalam Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.

( by : Admin 3 / Slemania Green Fort

PSS Gagal Curi Poin di Probolinggo

Tim Super Elang Jawa, PSS Sleman gagal mencuri poin dari tuan rumah Persipro Probolinggo dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Joss Indonesia putaran keduan Senin (01/03) di stadion Bayuangga, Probolinggo. I Putu Gede dkk, berhasil melibas PSS Sleman 1-0. Satu-satunya gol ini tercipta pada menit 17 melalui kaki kanan Ahmad Junaidi.

Bermula dari serangan sayap kanan, bola liar hasil tepisan kiper PSS Sleman langsung disambut tendangan kaki kanan Junaidi, dan bola mengarah ke pojok gawang Barep.

Hingga turun minum, skok tetap tidak berubah. Di babak kedua, PSS Sleman menaikkan tempo serangan. Beberapa kali pemain PSS mengancap gawang Persipro yang di jaga Nurrosadi. Sayangnya, penyelesaian akhir para pemain depan PSS kurang begitu baik. Kuatnya pertahanan Persipro juga sulit di tembus oleh penyerang PSS Sleman.

Hingga pertandingan selesai, skor tetap 1-0 untuk Persipro. Sepanjang pertandingan itu, tak ada satupun kartu yang dikeluarkan wasit. Selanjutnya PSS akan menjalani laga tandang menghadapi tuan rumah PSBI Blitar, Jumat (05/01) mendatang.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )

Slemania Gelar Tour Ke Blitar

Slemania siap menggelar tour ke Blitar untuk mendampingi perjuangan tim Super Elang Jawa, PSS Sleman pada laga perdana Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia menghadapi tuan rumah PSBI Blitar yang dijadwalkan Jumat (05/03) di stadion Soeprijadi Blitar.

Biaya tour ke Blitar Rp 60 ribu untuk transport dan tiket masuk stadion. Pendaftaran dimulai tgl 1-4 Maret 2010 di Sekretariat Slemania, lantai 2 sayap barat Kompleks Stadion Tridadi Sleman mulai jam 15.00 - 18.00 WIB. Sedangkan rombongan Slemania direncanakan berangkat Kamis (04/03) jam 24.00 WIB dari Stadion "Old" Tridadi Sleman.

( by : Admin 1 oleh M.Fajar / Slemania Green Fort )